Berdiri 2012, Padepokan Pagar Nusa Jember Lantik Pembina dan Gelar Kejuaraan Pencak Silat Perdana

Berdiri 2012, Padepokan Pagar Nusa Jember Lantik Pembina dan Gelar Kejuaraan Pencak Silat Perdana H. Djoko Susanto (kiri) didaulat sebagai Pembina Padepokan Pagar Nusa Jember oleh Ketua Padepokan H. Kusnandi.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Padepokan Pagar Nusa Jember yang berdiri sejak tahun 2012 menggelar event Kejuaraan Pencak Silat perdana, Jumat (24/1/2020) siang. Kompetisi silat yang mayoritas diikuti warga Nahdliyin itu digelar di halaman depan Kantor PCNU setempat, Jalan Imam Bonjol.

Kejuaraan ini diikuti sekitar 240 pendekar dari 25 perguruan silat di bawah binaan Padepokan Pagar Nusa. Mulai dari usia anak-anak hingga remaja.

Ketua Padepokan Pagar Nusa Jember H. Kusnandi berharap event ini bisa membangkitkan rasa sportivitas di bidang olahraga tradisional Indonesia, yakni pencak silat.

"Berbasis Nahdliyin, ada 25 perguruan silat di bawah binaan Padepokan Pagar Nusa Jember yang ikut dalam kompetisi ini. Dengan maksimal peserta 15 orang tiap perguruan," ujarnya di sela pembukaan acara.

Event yang digelar dalam rangka Harlah Nahdlatul Ulama ke-94 ini, bertajuk Kejuaraan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Padepokan Pagar Nusa Jember 2020.

Kusnadi juga berharap event ini bisa berlangsung setiap tahunnya, sebagai bentuk kompetisi untuk menakar kualitas pendekar di bawah bendera NU. "Ada 5 kelas yang dipertandingkan. Untuk usia dini, pra remaja, dan remaja," ujarnya.

Diketahui di lokasi kegiatan, ditunjukkan 7 pendekar yang paling banyak mendapat prestasi di Padepokan Pagar Nusa, di mana salah satunya bernama Sultan Dida dengan prestasinya di level nasional.

Sementara itu di kesempatan yang sama, Bacabup (Bakal Calon Bupati) Jember H. Djoko Susanto yang hadir dalam kesempatan itu mengapresiasi event tersebut. Ia juga didaulat sebagai Pembina Padepokan Pagar Nusa Jember ditandai dengan pemasangan rompi berwarna coklat, dan penyerahan bendera simbol padepokan oleh H. Kusnandi.

Saat dikonfirmasi media terkait penobatannya sebagai Pembina Padepokan Pagar Nusa Jember, Djoko menceritakan pengalamannya sekitar 45 tahun lalu. "Saat itu Gus Maksum yang melatih silat di sekitaran Pondok Lirboyo, Kediri. Karena saya lahir di sana, dan pernah tinggal di sana," katanya.

Menurutnya, olahraga pencak silat sebagai cabang olahraga nasional dan tradisional, mengajarkan nilai-nilai sportivitas. "Nantinya jika perlu, padepokan yang ada bisa dilembagakan. Karena di bawah Nahdlatul Ulama, maka untuk mengakomodir kegiatan Pagar Nusa bisa melalui lembaga yang jelas," tandasnya.

Sebagai pembukaan, H. Djoko Susanto juga menjadi wasit para pesilat yang mengawali kompetisi tersebut. (ata/yud)