JEMBER, BANGSAONLINE.com - Gerak cepat dalam penanganan bencana banjir bandang kembali dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Siang ini, Minggu (2/2), Gubernur Khofifah turun langsung mengawal proses penanganan bencana banjir bandang yang terjadi di Dusun Gendir, Dusun Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Didampingi oleh Bupati Jember Faida, Kapolres Jember Alfian Nurrizal, Gubernur Khofifah turun langsung meninjau titik-titik yang terdampak bencana banjir bandang yang terjadi pada sore kemarin, Sabtu (1/2).
Mantan Menteri Sosial tersebut memantau langsung proses pembuatan bronjong sebagai langkah untuk mengatasi pengikisan plengsengan sungai akibat banjir agar tidak diikuti dengan longsor dan juga tanah ambles.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Bronjong tersebut dibangun sepanjang 130 meter dan dengan lebar 5 meter di sepanjang Kalijompo. Bronjong dibuat dari susunan kawat yang diisi dengan bebatuan agar menguatkan tepi sungai. Tak hanya hanya itu, penguatan tepi sungai ini juga ditambah dengan sandbag dari Pemprov Jatim dan Balai Besar PUPR.
"Saya ucapkan terima kasih, tadi saya lihat pembangunan lapisan bronjong ini cepat sekali dikerjakan. Kecepatan ini sangat penting untuk menjadi keberseiringan psychosocial therapy. Kalau mereka melihat jalan sudah bisa dilewati, maka rasa aman akan dirasakan dan recovery akan bisa sangat terbantu," kata Khofifah.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Pasalnya bronjong tersebut dibangun bersama TNI, Polri, tim BPBD kabupaten maupun provinsi. Ditargetkan dalam waktu lima hari ke depan seluruh bronjong dengan panjang 130 meter lengkap dengan sandbag sudah terpasang.
"Sebelum kami ke sini, kita melakukan rapat koordinasi, hadir dalam forum itu juga BBPJN dari Kementerian PU-PR. Kita ingin melihat jika ada langkah yang bisa kita ambil tekait kemungkin tanggul yang harus ditinggikan agar bisa dilakukan langkah antisipasi, lalu juga beberapa plengsengan yang butuh perbaikan fisik," ucap mantan Menteri Sosial ini.
Tanggul yang butuh ditinggikan maka akan dibantu untuk ditinggikan. Begitu juga dengan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat adanya banjir bandang. Pasalnya ada sejumlah rumah yang mengalami kerusakan dan longsor akibat terkena banjir bandang.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Ada rumah warga yang tertimbun, ada yang dapurnya kena longsoran, saya minta diidentifikasi supaya setelah tanggap darurat bisa langsung rekonstruksi dilakukan," tegas Khofifah. Pemprov Jatim juga akan memberikan bantuan berupa bahan bangunan untuk kepentingan rekonstruksi tersebut.
Saat di lapangan, jalan yang terputus memang tidak bisa dilalui. Untuk bisa menuju ke lokasi pengungsian, gubernur dan juga rombongan harus berjalan kaki dan juga disambung dengan menggunakan kendaraan khusus. Hal itu dilakukan agar bisa berdialog dan juga menyapa para pengungsi yang ada di lokasi pengungsian.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Di lokasi tersebut Khofifah berkesempatan untuk berdialog langsung dengan warga yang mengungsi. Mereka bahkan satu per satu mengutarakan kondisi rumah mereka yang rusak dan juga terendam lumpur.
Pada para warga yang mengungsi, Khofifah turut menyerahkan bantuan berupa makanan, pakaian, selimut dan juga perlengkapan lain yang dibutuhkan sekaligus mengajak bersholawat.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Di sisi lain Khofifah meminta agar anak-anak yang besok harus sekolah tetap bisa sekolah. Untuk itu ia berterima kasih pada Bupati Jember yang berkenan menyediakan transportasi antar jemput bagi anak-anak yang harus sekolah.
Lakukan Reboisasi dan Semai Biji Lewat Udara
Gubernur Khofifah menjelaskan, penyebab adanya banjir bandang ini utamanya adalah adanya kebakaran hutan di musim kemarau lalu yang menyebabkan hutan di Argopuro mengalami gundul.
Sehingga saat hujan turun dengan intensitas tinggi, ekosistem yang ada tak mampu menjadi penahan air sehingga terjadi banjir bandang.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
"Cuaca ekstrem harus menjadi hal yang diwaspadai kita semua. Argopuro, Raung, juga di Bondowoso masuk di antara 7 gunung di Jatim yang saat musim kemarau kemarin mengalami karhutla (kebakaran hutan dan lahan) cukup luas," ulas Khofifah.
Oleh sebab itu pihaknya sudah mengajak Perhutani maupun PTPN untuk sama-sama memaksimalkan reboisasi yang masif. Sehingga bisa mengembalikan lingkungan yang gundul kembali menjadi hijau.
"Selain itu, kami dari Pemprov dengan instansi vertikal juga tengah menyiapkan gerakan tabur biji dari udara. Gerakan ini sudah disiapkan Dinas Kehutanan. Karena tidak hanya tabur biji tapi biji itu sementara harus disemai, nah ini sedang dilakukan persiapannya karena kita harus menghitung lahan yang harus kita tanam biji. Semoga ini menjadi bagian perluasan reboisasi yang bisa kita maksimalkan," pungkas Khofifah. (tim)
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News