JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sudah empat hari berlalu sejak Minggu 2 Februari 2020, banjir menggenangi dua desa di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Ratusan Kepala Keluarga dari Dusun Beluk, Desa Jombok dan Dusun Kedondong, Desa Blimbing terdampak banjir dengan ketinggian air yang bervariasi, mulai dari 15 centimeter, hingga yang paling dalam mencapai satu meter.
Baca Juga: Pemkab Jombang Bakal Tindak Tegas ASN yang Lakukan Perbuatan Indisipliner
Banjir yang terjadi di dua dusun tersebut merupakan akibat luapan dari sungai ngotok ring kanal yang tidak mampu menampung debit air akibat tingginya curah hujan di wilayah hulu sungai.
Untuk mengatasi banjir yang terjadi tiap tahun di Kecamatan Kesamben, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan normalisasi sungai yang mengalir di wilayah tersebut.
“Menurut masyarakat di sini, banjir kali ini tak seberapa dibandingkan dengan tahun lalu. Pemkab Jombang sudah melakukan upaya normalisasi sungai,” ucapnya saat meninjau banjir di Dusun Beluk, Rabu (05/02).
Baca Juga: Viral Nominal Parkir Ngawur Jombang Fest, Panitia Minta Berlakukan Tarif Sesuai Ketentuan
Menurut Mundjidah, apa yang dilakukan Pemkab Jombang terkait penanggulangan banjir yang ada di dua dusun tersebut tetap harus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
“Sungai Watudakon ini termasuk empat sungai yang merupakan wilayah dari BBWS Brantas. Kami bersama BBWS juga sudah melakukan survei dan sudah ada permohonan kepada kementerian dan DPR Komisi V untuk penanganan bencana banjir di wilayah ini,” terangnya.
Selain normalisasi sungai, Bupati Jombang meminta kepada BBWS Brantas serta pihak terkait lainnya supaya ada pembenahan tanggul untuk mencegah agar air tak meluber ke permukiman.
Baca Juga: Disdikbud Sosialisasikan Potensi Daerah di Jombang Carnival Gelaran Jombang Fest 2024
“Kami minta untuk tanggul supaya diperkuat dan ditingkatkan, sebab di wilayah sini air sungai lebih tinggi dari permukiman. Kami berharap usulan-usulan kita diperhatikan oleh Pemerintahan Pusat,” pungkasnya.
Sebelum beranjak meninggalkan lokasi banjir, orang nomor satu di pemerintahan Jombang tersebut berdo’a bersama warga terdampak meminta agar banjir segera surut. Usai memanjatkan do’a, bupati menyempatkan diri untuk berswafoto bersama warga. (aan/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News