JEMBER, BANGSAONLINE.com - Polres Jember meringkus satu tersangka kasus pembunuhan yang dilakukan Aziz (20) warga Dusun Jadugan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember.
Diketahui berdasarkan hasil penyidikan, barang bukti celurit yang digunakan tersangka untuk melukai korban, Madi (25) warga Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger sudah dibuang ke Laut Pantai Selatan. Tujuannya untuk menghilangkan jejak.
Baca Juga: Polisi di Jember Ungkap Penemuan Mayat di Desa Keting
"Memang yang ada di kami sebagai barang bukti hanya sarungnya saja. Untuk celuritnya masih dicari oleh anggota kami," kata Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat rilis di Mapolres, Senin (10/2/2020) siang.
"Alasan dari tersangka membuang celurit tersebut, untuk menghilangkan jejak. Sehingga anggota kami masih mencarinya. Kemudian untuk prosesnya, masih dicari dengan dicari di titik yang diduga lokasi dibuangnya celurit itu," katanya.
Terkait kasus penganiayaan ini, polisi pun menetapkan satu orang tersangka bernama Aziz (20). Namun, karena penganiayaan terhadap korban ini dilakukan bersama-sama, polisi juga memburu pelaku lainnya.
Baca Juga: Seorang Perempuan di Jember Ditemukan Tewas dengan Luka Gorok
"Saat ini yang masih buron ada 4 orang, inisial I, IR, IL, dan D," sebutnya.
Terkait ancaman hukuman yang diterapkan kepada tersangka, yakni Pasal 170 tentang Penganiayaan Secara Bersama-sama dengan ancaman pidana 12 tahun penjara. "Kemudian subsider 351, dengan ancaman pidana 7 tahun penjara," tegasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi wartawan, tersangka penganiayaan Aziz mengaku sengaja melakukan pembunuhan itu karena sakit hati. "Saat itu saya memalak teman korban, Yoga dan Yogi. Kemudian korban ini menegur saya, bro ada apa ini?," kata Aziz.
Baca Juga: Terbakar Api Cemburu, Pemuda di Jember Tikam Cowok yang Bonceng Pacarnya
Karena dalam kondisi mabuk, tersangka merasa sakit hati. "Bahkan saya juga dipukul. Saat itu juga saya mabuk habis minum arak di Alun-alun (lapangan Puger)," katanya.
"Sebelumnya, ada 5 orang lainnya yang saya palak. Korban ini yang terakhir," katanya. (ata/yud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News