
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Kehidupan Juama (55), seorang janda miskin warga Dusun Mawar RT 002 RW 001, Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo benar-benar memprihatinkan. Dia hidup bersama tiga orang anaknya yang kesemuanya mengalami kebutaan (difabel).
Bahkan untuk makan sehari-harinya butuh pemberian dari tetangganya. Mereka juga menempati sebuah rumah yang sudah tidak layak huni.
Baca Juga: Batu Besar Jatuh di Proyek Tol Probowangi, Warga Minta Pihak Terkait Jaga Keamanan
“Untuk makan sehari-hari, kami mengharap pemberian tetangga. Karena saya sudah tidak bekerja. Sedangkan ketiga anak saya mengalami kebutaan,” ujar Juama saat ditemui wartawan, Selasa (11/2).
Dia menceritakan, awal mula penderitaan hidupnya itu sejak Juama ditinggal oleh suaminya, Madrai yang pergi bersama perempuan selingkuhannya.
“Kejadiannya 30 tahun yang silam. Dia pergi bersama perempuan selingkuhannya entah ke mana,” katanya.
Baca Juga: Pria di Probolinggo Tewas Disambar Kereta Api
Madrai meninggalkan Juama ketika melahirkan anaknya yang nomer empat, bernama Juari yang juga mengalami kebutaan. Sedangkan putri sulungnya bernama Hosnanik tinggal di perantauan.
“Saya pernah mendapatkan bantuan dari desa berupa beras dan dua ekor kambing,” ucap Juama sambil menyeka air matanya.
Baca Juga: Kapolres Probolinggo Datangi TKP Batu Jatuh, Pihak Penggarap Tol Hentikan Pemecahan Batu
Namun bantuan beras dan dua ekor kambing itu kemudian ia jual lagi. “Saya terpaksa menjualnya karena untuk kebutuhan makan sehari-hari,” akunya.
Salah seorang tetangga Juama bernama Seninnya mengatakan, nasib Juama selama ini memang sangat memprihatinkan. “Untuk makan sehari-harinya, tetangga yang memberinya secara bergantian,” katanya.
Melihat penderitaan hidup Juama, Seninnya berharap agar ada dermawan yang mau membantunya. Karena perempuan janda itu sudah tidak bisa bekerja lagi. Apalagi dia tinggal bersama anak-anaknya yang semuanya mengalami kebutaan. (prb1/rev)
Baca Juga: Diduga Karena Getaran Pekerjaan Tol, Batu Besar di PLTU Paiton Jatuh ke Jalan Raya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News