Faisal Basri Dukung Pemerintah Subsidi Tetap pada BBM

Faisal Basri Dukung Pemerintah Subsidi Tetap pada BBM Faisal Basri, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas dan Gas Bumi. ©2014 merdeka.com/arie basuki

BangsaOnline-Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri menyambut baik rencana pemerintah Jokowi-JK yang akan menggunakan mekanisme subsidi tetap pada . Kebijakan ini disebut akan membuat struktur anggaran di lebih sehat karena tidak sering berubah.

"Tujuannya tetap (subsidi) itu supaya itu tidak kerap berubah. Jadi kalau bisa tidak ada -P lagi. Sampai sekarang kan, 10 tahun terakhir -P kan selalu ada," ujar Faisal di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (21/12).

Menurut Faisal, adanya perubahan akan menyebabkan seluruh postur anggaran menjadi berubah. Hal ini menjadi semakin rancu karena selama ini banyak sekali pengeluaran di menggunakan persentase. "Jadi kalau subsidinya naik, kan postur nya naik secara keseluruhan," katanya.

Jika postur anggaran di tidak berubah maka akan berdampak pada stabilitas perekonomian Indonesia secara keseluruhan. "Kalau postur nya naik, anggaran pendidikan kan naik. Karena 20 persen dari postur . Anggaran pertahanan juga naik, anggaran Otda (Otonomi Daerah) juga naik. Jadi ini yang menyebabkan instabilitas perekonomian, khususnya anggaran," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah telah sepakat menerapkan subsidi tetap pada Bahan Bakar Minyak () tahun depan. Menurut dia, opsi tersebut bakal membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara () lebih sehat.

"Opsinya subsidi tetap. Bensin dilepaskan kemudian menjadi barang yang bukan disubsidi dan harganya akan ada penyusutan ke bawah," ujar dia dalam acara Musrenbangnas di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12).

Sofyan menegaskan kebijakan tersebut tidak perlu melalui mekanisme Perubahan 2015 dan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Tidak perlu. Solusi itu akan liat dampaknya ke . Tak perlu izin DPR," kata dia.

Mantan Menteri BUMN ini menegaskan Presiden Joko Widodo akan mengumumkan penerapan kebijakan tersebut pada akhir bulan Desember. Dan akan mulai berlaku pada Januari 2015.

"Akan ada kebijakan yang diumumkan akhir bulan ini dan akan mulai diberlakukan awal tahun depan," pungkas dia.

Dengan skema subsidi tetap, pemerintah akan memutuskan nilai Rupiah subsidi per liter. Semisal, jika ditetapkan subsidi premium dan solar Rp 2.000 per liter, harga bersubsidi yang dijual di SPBU adalah harga keekonomian dikurangi Rp 2.000.

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO