BOJONEGORO (bangsaonline) - Hujan dan banjir yang melanda Kabupaten Bojonegoro selama dua pekan terakhir membuat sejumlah jembatan ambrol dan rusak. Rata-rata jembatan yang ambrol tersebut karena tanahnya longsor akibat tergerus air.
Salah satu jembatan yang rusak yakni berada di Desa Samberan, Kecamatan Kanor Bojonegoro. Kondisi pancang penahan jembatan putus dan tanah disekitar dan bawah jembatan longsor. Jembatan diatas Sungai Mekuris itu kondisinya mengkhawatirkan.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Menurut Kepala Desa Samberan Kecamatan Kanor Arif Rohman, jembatan alternatif tersebut baru diperbaiki sekitar sebulan terakhir. Namun, perbaikan hanya mengganti papan perlintasan. "Perbaikan hanya sebatas mengganti papan kayunya saja," ujarnya, Minggu (21/12/2014).
Namun, sambung dia, perbaikan secara fisik untuk pancang penahan jembatan dan bronjong penahan tanah tersebut kini sudah diajukan ke Dinas Peekerjaan Umum (DPU) agar dilakukan perbaikan. Pengusulan perbaikan, lanjut dia, diusulkan pada bulan Februari 2014 lalu.
"Petugas Dinas PU juga sudah meninjau lokasi. Mungkin pembangunannya akan menggunakan dana sharing Desa dan Kabupaten," terangnya.
Jembatan alternatif penghubung antara Kecamatan Kanor dan Sumberejo itu rencananya aka dibangun beton. Sebab, jika masih menggunakan papan kayu setiaap tahun harus mengganti. Pancang jembatan yang ambrol itu sudah terjadi sekurangnya tiga tahun terakhir. "Kalau yang melintas hanya kendaraan roda dua masih aman, tapi kalau roda empat (mobil) bisa berbahaya," terangnya.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Selain di Desa Samberan jembatan yang ambrol juga terjadi di Dusun Boti, Desa Turi, Kecamatan Tambakrejo. Jematan tersebut ambrol akibat diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu. Kini jembatan itu baru dibangun dengan jembatan alternatif yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.
Sementara, Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bojonegoro, Chusaivi Ivan mengatakan, di seluruh Kabupaten Bojonegoro ada sekitar 900 titik jembatan, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Jemabatan tersebut kondisinya banyak yang perlu perbaikan. "Kalau jembatan di kota, kondisinya bagus.
Sedangkan jembatan di pedesaan kondisinya perlu diperbaiki," jelasnya.
Sebagai langkah taggap darurat, pihak DPU mengaku rutin melakukan kontrol dan pemantauan melalui UPT di beberapa kecamatan, selanjutnya dilaporkan ke DPU di masing-masing bidang, termasuk bagian jembatan. "Bagi daerah yang kondisinya rawan bencana, perlu perlindungan dengan memberikan pengamanan lebih," pungkasnya.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News