PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Untuk kedua kalinya tambang batu andesit dengan luas 7,6 Ha dengan nama pemilik Teguh W yang berada di Dukuh Banyu Gong Desa Maguan, Kecamatan Sambit meledak hingga mengakibatkan 4 pekerja luka ringan, Minggu (16/2). Selain itu, ledakan juga membuat kaca truk pecah, serta kantor roboh.
Bahkan, saat awak media lakukan peliputan di area tambang, Senin (17/2), tidak tampak police line. Padahal beredar foto di area ledakan sudah ada police line.
Baca Juga: Rusak Irigasi Sawah, Para Petani di Ponorogo Unjuk Rasa Tuntut Tambang Ditutup
Di lokasi kejadian sudah tidak ada aktivitas pertambangan. Yang ada hanya beberapa orang para pekerja sedang duduk di area kantor yang roboh akibat bekas ledakan.
Diduga pemilik tambang tidak memiliki izin handak (bahan peledak) dalam melakukan peledakan tambang batu yang ada di Banyu Gong, Maguwan tersebut.
Security tambang, Sumarni, membenarkan telah terjadi ledakan pada hari Minggu (16/2) kemarin. Menurutnya, ledakan tersebut berawal dari korsleting aki yang sedang dicharger, bukan dari bahan peledak.
Baca Juga: Dinas LH Ponorogo Panggil Pengusaha Tambang Terkait Kompensasi Akses Jalan
Sementara itu, Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan melakukan olah TKP untuk memastikan faktor penyebab terjadinya ledakan.
"Kita cari penyebabnya dari bahan peledak atau aki, dan apakah faktor kelalaian atau yang lain, tentunya akan kita telusuri lebih lanjut agar bisa cepat terungkap. Hingga saat ini sudah 3 saksi yang kita mintai keterangan untuk memperjelas kronologi ledakan tersebut," pungkasnya. (nov/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News