SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Partai Golkar dan juga partai politik lain di Jatim bersama- sama menyukseskan Pilkada serentak yang tahun ini akan digelar di 19 kabupaten / kota di Jawa Timur.
Pasalnya sebagai partai yang akan mengusung calon kepala daerah dalam Pilkada serentak nantinya, Partai Golkar dan partai politik lain juga diharapkan bisa menjadi promotor untuk bisa berama-sama menjaga komitmen Jogo Jawa Timur agar tetap aman dan kondusif di momen pesta demokrasi Pilkada serentak 2020.
Baca Juga: Siapkan Atribut, Anis Galang Dukungan Jadi Calon Ketua DPD Golkar Gresik
“Sebagai partai yang akan mengusung kandidatnya di 19 kabupaten kota di Jatim dalam Pilkada serentak tahun ini, ada sinyal-sinyal yang sebaiknya dijadikan GPS bersama. Karena kita punya komitmen bersama Jogo Jawa Timur agar tetap aman dan kondusif,” kata Khofifah saat hadir dalam Musyawarah Daerah X Partai Golkar Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 di Hotel Utami, Kab. Sidoarjo, Jumat (6/3).
Dalam pembukaan Musda yang dihadiri oleh Menpora Zainuddin Amali dan sejumlah petinggi Partai Golkar, dan juga perwakilan partai politik lain di Jatim, Gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu menjelaskan bahwa sinyal yang sebaiknya menjadi GPS bersama adalah kondisi ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat jelang pilkada serentak.
Baca Juga: Jadi Kandidat Ketua DPD Golkar Gresik, Anha: Regenerasi Saya Sudah 4 Periode
Kondisi tersebut harus betul-betul ditelaah jelang Pilkada serentak agar bisa diantisipasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa mengganggu kondusivitas Jawa Timur.
Di kesempatan itu, Khofifah memaparkan hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan juga data dari Kementerian Agama. Bahwa toleransi dan juga politisasi SARA menjadi dua hal utama yang harus diantisipasi jelang Pilkada serentak di seluruh daerah di Indonesia termasuk Jawa Timur.
“Masalah toleransi, potensi gesekan karena politisasi SARA menjadi dua hal yang harus diperhatikan kita semua. Jangan sampai dua hal ini menjadi permasalahan yang bisa menganggu persaudaraan dan persatuan kita. Sebaliknya, toleransi harus terus dipupuk dan dikuatkan, persaudaraan antar golongan, antar umat beragama serta antar suku harus terus dijaga. Partai Golkar dan juga partai politik yang lain, kami harapkan menjadi bagian yang terus bersinergi mewujudkan tujuan bersama ini,” ucap mantan Menteri Sosial ini.
Baca Juga: Anggota DPRD Sidoarjo Terima Beragam Keluhan saat Reses di Kebonsari
Sebab, salah satu kemajuan perekonomian dimanapun sangat dipengaruhi oleh faktor kondusifitas. Keberadaan Partai Golkar yang memiliki perjalanan dan kiprah politik yang cukup panjang tentunya memiliki pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat hingga akar rumput.
"Golkar punya tugas dan peran menjaga harmoni dan toleransi beragama di Indonesia khususnya di Jawa Timur, sehingga kondusivitas dan kohesivitas di Jatim bisa terus terjaga. Dan ini bisa terwujud jika kita semua bisa bergandengan tangan menjaga harmoni dan toleransi," pungkas Khofifah.
Baca Juga: Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan, Golkar Kenalkan Calon Wakil Bupati ke Masyarakat
Musyawarah Daerah X Partai Golkar Jatim Tahun 2020, juga dihadiri beberapa tokoh nasional Golkar diantaranya Akbar Tanjung dan Nurul Arifin. Pelaksanaannya diselenggarakan 5 - 7 Maret 2020 dengan peserta sebanyak 350 kader dari seluruh Jatim. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News