SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot Surabaya mulai menggunakan drone untuk memaksimalkan penyemprotan disinfektan di jalanan dan kampung-kampung di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin langsung penyemprotan disinfektan melalui drone ini. Ia memulai penyemprotan itu di jalanan dan Kampung Kebangsren Kecamatan Genteng Kali, Surabaya, Senin (23/3). Dengan menggunakan drone, ia berharap penyebaran cairan disinfektan bisa lebih masif ke berbagai penjuru kota.
Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Nekat Percobaan Bunuh Diri
Sebelum memulai penyemprotan, Risma terlebih dahulu berkeliling dari gang satu ke gang berikutnya untuk mengimbau kepada masyarakat agar membuka pintu rumah dan jendela. Upaya ini dilakukan supaya disinfektan yang disemprotkan menggunakan drone bisa masuk sampai ke dalam rumah.
“Kulo nuwun (permisi) Bapak-Ibu, ayo pintunya dibuka. Tak tunggoni (ditunggu) sampai buka pintu. Ini tidak bahaya, tidak usah takut,” kata Risma sembari menggunakan alat pengeras suara.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Menurut Risma, sebenarnya alat drone itu digunakan untuk pertanian. Cara ini dinilai sangat efektif untuk menyemprot wilayah perkampungan mengingat banyak kabel yang bergelantungan. Ia juga memastikan bahwa akan mengerahkan semua resource untuk mengejar waktu dalam mengantisipasinya.
“Untuk menekan lebih banyak korban, kita kerahkan cara apapun. Makanya kita dikejar waktu,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Risma juga mengerahkan pasukan tim Walang Kadung milik Dinas Pemadam Kebakaran untuk mensterilisasi rumah warga dengan semprotan cairan disinfektan.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Menariknya, di sela-sela penyemprotan itu, Risma tak lupa memperhatikan warganya agar tetap menjaga jarak minimal satu meter. Ia pun meminta kepada mereka agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Bahkan, bentuk perhatiannya tak sampai di situ saja, tetapi ia meminta kepada RT/RW setempat untuk memperhatikan warganya terkait permakanan.
Risma memastikan semua upaya ini akan terus dilakukan untuk menjaga dan melindung warga Surabaya sampai situasi dinyatakan kembali kondusif oleh pemerintah pusat. “Bukan saya yang menetukan tapi pemerintah pusat. Karena itu penilaian memang dilakukan oleh pemerintah pusat,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran NPC Lab M. Teguh Alimudin mengatakan drone yang digunakan untuk menyemprotkan disinfektan kali ini memiliki enam baling-baling (hexacopter) dengan berat 50 kilogram. Drone ini dapat menampung kapasitas air sebanyak 20 liter.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
“Kali ini kita isi disinfektan sesuai batas maksimal yaitu 20 liter, dan ini lebih bisa menjangkau ke mana-mana,” pungkasnya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News