JEMBER, BANGSAONLINE.com - Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jember bertambah 1 orang, sehingga total menjadi 6 orang per 25 Maret 2020. Penambahan satu PDP ini setelah adanya peningkatan status dari orang dalam pemantauan (ODP) yang menunjukkan gejala tambahan. Yakni mengalami sesak napas dan suhu badan lebih dari 38 derajat celcius.
Sementara untuk 2 orang PDP lainnya, sudah dinyatakan negatif Corona. Yakni satu pasien sudah pulang, dan satu orang lagi masih dalam perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
"Untuk PDP di Jember bertambah 1 orang. Sebelumnya pasien ini ODP," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jember Gatot Triyono saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Rabu (25/3/2020) sore.
Terkait kenaikan status dari ODP menjadi PDP, kata Gatot, karena pasien menunjukkan gejala tambahan. "Yakni mengalami sesak napas, dan suhu badan tinggi lebih dari 38 derajat celcius. Setelah sebelumnya hanya menunjukkan gejala batuk dan pilek," ungkapnya.
Diketahui, pasien PDP tambahan itu ber-KTP luar kota, dan tinggal di Kecamatan Kaliwates untuk bekerja di Jember. Namun Gatot enggan menyebutkan detail identitas pasien berasal dari kota mana.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
"Informasi yang saya terima, pasien ini bekerja di Jember, tinggal di Kecamatan Kaliwates. KTP-nya luar kota, riwayat bepergian dari mana juga tidak tahu. Info yang saya tahu hanya itu," ujarnya.
Selain PDP, Gatot juga menyampaikan update terkait orang yang masuk kategori ODP, yakni bertambah menjadi 107 orang setelah sebelumnya 93 orang.
"Kemudian untuk ODR kini menjadi 439 orang. 27 orang dinyatakan sehat," ucapnya.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Gatot juga membenarkan, mengenai video yang beredar di medsos, adanya pasien rujukan dari RS Bina Sehat. "Untuk ODP ini juga ada rujukan dari RS Bina Sehat siang tadi, yang kemudian dirujuk di RSD dr. Soebandi dan dirawat di ruang isolasi," katanya.
"Apakah santri dan pemuda, kemudian asal dari Kecamatan Sukowono, seperti yang viral di medsos itu, saya tidak tahu. Hanya tahunya rujukan dari RS Bina Sehat," sambungnya.
Dengan pertambahan cepat mengenai Virus Corona Covid-19 ini, Gatot mengimbau masyarakat agar menaati aturan dan imbauan yang sering disosialisasikan.
Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
"Tetap di rumah saja, jika tidak penting jangan keluar, sering cuci tangan dengan air mengalir. Ojo ngeyelan," pungkasnya. (ata/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News