BABEL (BangsaOnline) - Fokus pencarian AirAsia QZ8501 tampaknya mengarah ke perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), khususnya di kawasan perairan Pulau Belitong, meskipun perkiraan awal pesawat hilang kontak di atas Kepulauan Kalimantan atau Belitong.
Terlepas dari pencarian yang tengah gencar dilakukan itu, ada kabar menyebutkan seorang nelayan asal Kelapa Kampit mengaku mendengarkan ledakan suara cukup keras di sekitar Perairan Pulau Nangka.
Baca Juga: Puing Pesawat Malaysia MH370 yang Hilang Misterius, Diduga Ditemukan di Australia
Ledakan tersebut terdengar sekitar
pukul 08.00 WIB. Informasi itu dihimpun dari Posko Pencarian Pesawat
AirAsia di Pos TNI AL Manggar Belitung Timur (Beltim) saat adanya
koordinasi pencarian oleh tim gabungan dari TNI AL, Lanud HAS
Tanjungpandan, Polairud Polres Beltim, Tagana dan dibantu pihak nelayan
setempat.
Saat itu, nelayan yang sedang memancing di Perairan Kelapa Kampit
mendengar ledakan keras. Namun nelayan tersebut tidak dapat melihat
secara langsung sumber ledakan yang didengarnya.
Sumber ledakan diduga berasal dari
kawasan Perairan Pulau Nangka, Kelapa Kampit. Jarak titik suara ledakan
diperkirakan sejauh 5 mil dari Kelapa Kampit dan Pantai Burung Mandi,
Kecamatan Damar.
Namun demikian nelayan tersebut belum bisa memastikan sumber ledakan
merupakan pesawat AirAsia rute Surabaya ke Singapura yang hilang atau
bukan. "Ada sejumlah nelayan yang mendengar ledakan, tapi belum bisa
dipastikan. Tapi lokasi Lokasinya di dekat Pulau Nangka," ujar Danpos
TNI AL Manggar, Letda Laut Purwanto.
Posko pencarian di Pos TNI AL Manggar, tampak terlihat Bupati Beltim
Basuri Tjahaja Purnama sedang bersama Danlanud HAS Tanjungpandan Letkol
Pnb Setiawan dan Kasatpol Airud Polres Beltim Yanto.
Koordinasi dilakukan untuk melakukan
pencarian pesawat Airasia naas dengan mengerahkan sejumlah armada kapal,
termasuk kapal nelayan.
Bahkan, sejumlah armada kapal sudah diberangkatkan untuk melakukan
penyisiran di perairan lokasi jatuhnya pesawat. Kapolres Belitung Timur
AKBP Nugraha Trihadi menyatakan, tim meluncur ke lokasi terduga dengan
perkiraan perjalanan 4 sampai 5 jam dari Manggar.
Baca Juga: Menaker Imbau Lembaga Asuransi Permudah Klaim Korban AirAsia
Tim pencarian yang terdiri dari TNI AU,
TNI AL, Polair, Basarnas, Tagana dan juga melibatkan nelayan, terus
berkoordinasi. Sempat diperkirakan keberadaan koordinat di perairan
Tanjung Kelumpang, sekitar 32 mil dari Pos Polair Polres Beltim
berdasarkan hitungan tim dari kepolisian, TNI AU dan TNI AL. Dalam
pencarian disesuaikan dengan cuaca yang diharapkan mendukung tim.
"Sejauh ini cuaca masih mendung, kita juga terus berkoordinasi dengan BMKG," ungkap Nugraha.
Sedikitnya ada 6 kapal ikut melakukan pencarian, antara lain 2 kapal
Polair Polres Beltim, kapal Polair Polda Babel, kapal Dinas Kelautan dan
Perikanan, kapal TNI AL, kapal Basarnas, dan TNI AU akan mendatangkan
pesawat hercules. Setiap kapal terdapat sekitar 10 personil. "Kapal
disebar di seputaran titik-titik yang dicurigai," sebut Nugraha.
Hingga tadi malam, lokasi terjatuh pesawat pun masih simpang siur dan
belum ada kepastian. Tim gabungan hingga tadi malam terus melakukan
penyisiran dan belum menemukan tanda-tanda ataupun petunjuk yang
mengarah ke lokasi jatuhnya pesawat naas itu.
Di Beltim terfokus titik koordinasi tim di Manggar dengan berkonsentrasi
melakukan pencarian menyebar ke Perairan Aik Masin sampai Buku Limau,
perairan Tanjung Kelumpang dan perairan Pulau Rotan. Sedangkan tim dari
Kabupaten Belitung yang turut serta di dalamnya Bupati Belitung Sahani
Saleh menyusur dari perairan Kecamatan Membalong atau selatan Belitung
menuju ke arah perairan Manggar menggunakan kapal Expres Bahari.
"Sampai sekarang masih nihil," ungkap Iswandi salah satu petugas KSOP Tanjungpandan yang ikut di kapal Express Bahari, semalam.
Di Bandara H.AS Hanandjoeddin Tanjungpandan juga diinfokan akan tiba
beberapa helikopter dan pesawat kalibrasi untuk membantu pencarian.
Termasuk juga pesawat TNI jenis hercules. Sementara persiapan lainnya
dilakukan Pemkab Belitung dengan menyiagakan RSUD Kabupaten Belitung
guna memberikan pertolongan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Kami siap antarkan 50 bed pasien, obat-obatan atau farmasi. Termasuk juga infus sudah kami siapkan," kata Direktur RSUD Kabupaten Belitung, dr Hendra.
Baca Juga: Akta Kematian Korban AirAsia Diterbitkan Setelah Operasi Pencarian Berakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News