KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pasien positif Covid-19 asal Kota Batu yang kini dirawat di RS Karsa Husada kondisinya sudah stabil dan terus membaik. Menurut Jubir Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Batu Drs. Chori, saat ini yang bersangkutan tinggal menunggu hasil lab terakhir.
Di RS Karsa Husada sendiri, pasien Covid-19 mendapatkan penanganan dari 12 tenaga medis, 30 paramedis, serta ada 3 spesialis paru. Tersedia juga 15 kamar isolasi Covid-19.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Minta Perbaikan Ruas Jalan Sultan Agung Dipercepat
"Satu pasien yang terkonfirm positif Covid-19 saat ini kondisinya stabil. Tinggal hanya menunggu lab terakhir, semoga hasilnya negatif dan kembali ke rumah masing-masing dan isolasi 14 hari," ujar Chori, Jumat (3/4).
Ia juga menjelaskan kondisi satu PDP yang sebelumnya masuk perawatan, kini sudah pulang ke rumah untuk pemulihan sendiri di rumahnya selama 14 hari.
Dalam rilis per 2 April 2020, untuk ODR Corona di Kota Batu berjumlah 692 orang, naik 32 orang dari sebelumnya. Ini menunjukkan terjadi pergerakan orang yang dari luar kota masuk ke Kota Batu. Menurutnya, orang itu berasal dari zona merah, termasuk juga warga Kota Batu yang keluar, lalu kembali lagi ke Kota Batu.
Baca Juga: Peringati HKN ke-60, Dinkes Kota Batu Luncurkan Program Integrasi Layanan Primer
"Oleh sebab itu, ini harus diantisipasi. Sesuai standar harus isolasi diri. Belum tentu mereka sakit, tapi juga belum tentu mereka sehat. Berikutnya, yang ODP menjadi 92 atau naik 6 orang," terangnya.
(Aksi penyemprotan cairan disinfektan di jalan protokol Kota Batu)
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Batu, Pemerintah Kota Batu akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Malang dan Kota Malang. Bahkan, Bupati Malang telah menawarkan pembagian pengecekan lokasi di pintu masuk tiga daerah.
Untuk yang pintu masuk Kecamatan Lawang, menjadi tugas Kota Malang, Kasembon dan Pacet menjadi tugas Kota Batu. Sedangkan pintu masuk Lumajang dan Blitar tugas Kabupaten Malang. Bahkan, nantinya akan dibentuk Satgas Bersama.
"Kami juga menyiapkan tempat karantina di Bima Sakti. Termasuk menyiapkan makan dan tenaga medisnya. Ini upaya membantu isolasi mandiri, sekaligus memudahkan pemantauan bagi warga yang dikarantina," jelasnya.
Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi
Untuk mekanisme rapid test, lanjut Chori, Pemkot Batu telah memesan 80 alat. Namun yang datang baru 40 buah dan yang sudah digunakan baru 38 buah. Alat itu digunakan bagi yang memang konfirm positif. Selain itu digunakan bagi orang terdekat konfirm positif, termasuk juga tenaga medis.
Selain itu, Pemkot Batu juga telah memesan 600 APD, pesan 1.000 masker, dan hampir 5.000 rapid tes. "Uangnya ada, tapi barangnya yang kadang langka," pungkas dia.(asa/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News