KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Baru sebulan diresmikan, atap tambahan Pasar Sayur Kota Batu Tahap 2 yang terbuat dari bahan fiber jebol karena tidak kuat menahan terjangan hujan. Dua sisi atap yang jebol tersebut berada di bagian Utara dan Selatan.
"Benar mas. Parahnya tiga hari yang lalu saat hujan deras disertai angin. Setelah jebol, air hujan masuk ke dalam area pasar sayur," ujar Agus, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sayur Kota Batu kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (8/4).
Baca Juga: Imbas PMK, Pemkot Batu Tutup Pasar Hewan Pathok
Ia mengungkapkan, sebelum kejadian sudah ada sebagian atapnya yang sudah rusak. Begitu diterjang hujan deras yang disertai angin kencang, atap tersebut akhirnya jebol sehingga air hujan masuk ke dalam pasar. Pihak pedagang sudah menyampaikan ke dinas terkait dengan adanya kasus tersebut.
"Sebagian sudah diperbaiki mas. Tapi sampai jam 12 tadi yang bagian sisi Utara masih belum diperbaiki. Saya berharap bahannya bisa diganti dengan material yang lebih bagus, paling tidak galvalum bening atau policarbonat. Kalau bahannya masih sama, ya wassalam," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Panji, salah seorang pedagang bawang Bombai. Menurutnya, atap yang bocor sudah diperbaiki oleh kontraktor. Menurutnya, saat ini hingga lima bulan ke depan masih tanggung jawab pihak kontraktor PT Bintang Wahana Tata.
Baca Juga: Satlantas dan Dishub Kota Batu Tertibkan Parkir Liar di Area Relokasi Pasar Batu
"Sudah diperbaiki, mas. Kan ini memang masih jadi tanggungan pemborong. Masih masuk waktu perawatan," katanya.
Sementara itu, Komisi C DPRD Kota Batu yang membidangi pembangunan tidak ada yang berani berkomentar. Mereka berdalih gantian berkomentar.
"Mas, gantian ya. Bisa Pak Sujono Jonet, Pak Khamim, atau Pak Kaji Nanang," ujar Didik Machmud, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Batu saat dikonfirmasi terkait jebolnya atap Pasar Sayur.
Baca Juga: Relokasi Pasar Buah ke Pasar Sayur, Wali Kota Batu: Pedagang Buah Dapat Tempat Layak
Hal senada juga diungkapkan H. Khamim Tohari, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu. Ia tidak mau berkomentar dan meminta BANGSAONLINE.com untuk meminta tanggapan anggota Komisi C yang lain. "Monggo teman-teman saja bos. Gantian ya," jawabnya singkat.
Hanya Ketua Komisi B DPRD Kota Batu, H. Hari Danah W. yang berani memberikan tanggapan. Menurutnya, pihak kontraktor masih memiliki tanggung jawab pemeliharaan selama 6 bulan.
"Waktu peresmian, dewan tidak ada yang hadir karena dewan sudah mengingatkan melalui dinas terkait dan tidak ada tanggapan. Lalu kemudian dipaksakan diresmikan," ujar politikus Partai Gerindra ini.
Baca Juga: Jelang Relokasi, Pemkot Batu Gelar Rakor Bersama Pedagang Pasar Besar
Seperti diberitakan, pasar sayur ini telah diresmikan penggunaannya pada tanggal 17 Februari 2020 oleh Wali Kota Batu. Proyek ini dikerjakan kontraktor PT Bintang Wahana Tata (BWT). Anggaran yang digunakan untuk membangun pasar sayur ini senilai Rp 5,04 miliar.
Sebelumnya, Dirut PT. BWT Wawan Prasetyawan mengungkapkan bahwa pihaknya masih punya tanggung jawab pemeliharaan selama 6 bulan. Menurut Wawan, jika dalam masa pemeliharaan ditemukan hal-hal yang harus dibenahi, pihaknya siap bertanggung jawab.
"Selama masa pemeliharaan 6 bulan ke depan ada hal-hal yang harus diperbaiki, saya siap untuk itu," katanya. (asa/ian)
Baca Juga: Lahan Relokasi Sudah Disiapkan untuk Pedagang Pasar Besar Kota Batu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News