ASN Pemkot Surabaya Tak Boleh Mudik

ASN Pemkot Surabaya Tak Boleh Mudik Wali Kota Risma saat di dapur umum, halaman Balai Kota Surabaya, Minggu (12/4).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan imbauan kepada para ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk tidak mudik atau pulang kampung (pulkam) di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Imbauan tersebut menindaklanjuti surat edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian Keluar Daerah dan/atau Kegiatan Mudik Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Risma mengatakan, bahwa pihaknya sudah menyosialisasikan kepada ASN pemkot untuk tidak mudik lebaran tahun ini. “Kita sudah sepakat untuk itu. Saya kira, ASN Surabaya patuh kok,” kata Risma di dapur umum, halaman Balai Kota Surabaya, Minggu (12/4).

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini pun mencontohkan ketika mobil dinas ditarik saat jelang libur lebaran tahun lalu, maka aturan tersebut langsung diikuti secara serentak. Oleh karena itu, kali ini Risma pun meyakini bahwa para ASN pun juga mematuhi peraturan yang ditetapkan itu.

Ia juga meminta kepada seluruh warga Surabaya untuk tetap disiplin menjalankan protokol-protokol yang sudah ditetapkan sampai masa pandemi Covid-19 ini usai. Mulai dari surat edaran (SE) tingkat RT/RW sampai protokol mobilitas penduduk.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

“Jadi kalau kita keluar kota atau kita kedatangan tamu, itu sudah kita atur sedemikian rupa protokolnya. Tujuannya untuk menjaga kesehatan kita bersama,” tegas dia.

Selain itu, ia pun menegaskan jika ada warga yang ternyata baru datang dari luar kota, atau luar negeri, maka dipastikan untuk tidak keluar rumah selama masa inkubasi 14 hari. Semua itu dilakukan agar masyarakat yang dari berpergian maupun warga yang tinggal di wilayah tersebut tetap aman.

“Jadi kalau ada yang dari luar kota atau migrasi penduduk yang baru, terutama dari saya berharap bisa ditinggal di rumah selama 14 hari. Karena dikhawatirkan ada virus atau bakteri menempel di tubuh mereka yang kemudian akan menulari kita. Karena itu, tolong sekali lagi, bantu pemerintah kota untuk menjaga protokol ini dengan disiplin yang tinggi,” tegas dia.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Presiden UCLG Aspac ini juga berpesan agar semua warga di Kota Pahlawan dapat bersama-sama menjaga diri sendiri, lingkungan, dan keluarga mengingat jumlah pasien yang kian bertambah dan terbatasnya jumlah dokter maupun perawat.

“Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Kita juga punya keterbatasan dokter dan perawat. Sekali lagi untuk seluruh wargaku yang saya cintai, ayo ikuti protokol itu,” pungkasnya. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO