Beli Mobil Siaga di Saat Pandemi, Ketua AKD Gresik Dikritik: Tidak Sesuai Dengan Omongannya

Beli Mobil Siaga di Saat Pandemi, Ketua AKD Gresik Dikritik: Tidak Sesuai Dengan Omongannya Salah satu mobil siaga desa yang terparkir di halaman Pemkab Gresik. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Direktur LSM Lembaga Pemantau Birokrasi (LPB) Kabupaten Gresik, Novantoro melontarkan kritik keras kepada Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik Nurul Yatim dan jajaran 330 kepala desa (kades) lainnya yang membeli mobil Siaga Desa di saat pandemi virus Corona (COVID-19).

Terlebih, saat ini Kabupaten Gresik tengah diajukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai wilayah yang akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga: Anggaran BK dan Pokir DPRD Gresik Berkurang, Pemdes Slempit Gelar Musdes P-APBDes 2024

"Saya kira tindakan Ketua AKD dan jajaran kades yang tetap membeli mobil siaga desa bentuk tidak empati terhadap kondisi wilayah yang sedang dilanda pandemi COVID-19. Saya mengkritik keras tindakan tersebut," ujar Novantoro kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (21/4).

Novantoro mengungkapkan, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang meminta agar Kades tak menggunakan Dana Desa (DD) untuk membeli mobil siaga.

"Namun, Ketua AKD dan jajarannya tetap membeli mobil siaga. Kondisi ini tak berbanding lurus dengan pernyataan Ketua AKD yang mengungkapkan kalau masyarakat saat ini butuh uluran bantuan pemerintah dampak COVID-19," cetusnya.

Baca Juga: Kebonagung, Desa Penghasil Jeruk Nipis dari Kota Pudak

(Novantoro, Direktur LSM LPB Kabupaten Gresik)

Untuk itu, Novantoro meminta Ketua AKD dan jajarannya agar menaati SE Bupati tersebut dan menghentikan pembelian mobil siaga. Sebab, saat ini masyarakat Gresik sedang berkabung dampak pandemi COVID-19 yang telah banyak merenggut korban meninggal.

Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Kades Boboh Gresik Bagi Benih Padi ke Ratusan Petani

"Tolong Ketua AKD sebelum berkomentar difilter dulu, sudah benar atau belum tindakannya sebelum mengkritik pemerintah. Soal mengkritisi itu tindakan paling gampang. Namun sebelum mengkritisi alangkah baiknya mengkoreksi diri dulu," sindirnya.

"Menurut sudut pandang saya sebagai Direktur LSM LPB, dengan bukti kades tetap membeli mobil siaga, sejauh ini Ketua AKD Gresik dan jajarannya tak mengindahkan Surat Edaran Bupati dan empati terhadap kondisi masyarakat yang dengan dilanda musibah COVID-19," tambahnya.

Ia membuktikan, pada bulan April ini mobil siaga desa yang dibeli Kades terus berdatangan. Mobil tersebut dibeli dengan harga bervariatif, tergantung jenis mobilnya. Pembelian mobil siaga itu bersumber dari anggaran Dana Desa (DD) tahun 2020 mencapai ratusan juta rupiah.

Baca Juga: Lindungi Perangkat, Desa Sukowati Gresik Gelar Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

Novantoro juga mengingatkan Ketua AKD tidak hanya pencitraan kepada masyarakat di saat pandemi COVID-19. "Ketua AKD jangan hanya pencitraan saja dengan mengkritisi kebijakan Pemkab Gresik dalam penangan dampak COVID-19, namun tidak mengkoreksi bahwa masih banyak kekurangan di tubuh AKD itu sendiri," pungkas Novan. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO