Masyarakat Diimbau Tak Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Penjual Bunga di Blitar Keluhkan Sepi Pembeli

Masyarakat Diimbau Tak Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Penjual Bunga di Blitar Keluhkan Sepi Pembeli Siti Komariah, salah satu pedagang bunga di Pasar Legi Kota Blitar.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Ziarah kubur jelang Ramadan menjadi tradisi sebagian masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Namun seiring dengan pandemi Covid-19 yang belum mereda, Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan sejumlah imbauan ibadah Ramadan di tengah pandemi Corona (Covid-19). Salah satunya, Kemenag meminta masyarakat tidak melakukan ziarah kubur menjelang bulan Ramadan 1441 H.

Dampaknya, para pedagang bunga tabur mengeluhkan sepi pembeli. Padahal biasanya jelang Ramadan seperti saat ini dagangan bunga laris manis diserbu peziarah.

Salah satu pedagang bunga di Pasar Legi Kota Blitar, Siti Komariah (42) mengatakan, suasana jelang Ramadan tahun ini sangat jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

Biasanya setiap menjelang Ramadan, dia bisa menghasilkan Rp 500.000 hingga Rp 750.000 dalam sehari dengan menjual bunga untuk kebutuhan ziarah.

Namun saat ini, karena banyak yang enggan keluar rumah, dia hanya mampu menghasilkan Rp 100.000 saja dalam sehari. "Kemarin sampai sore hanya dapat seratus ribu," kata Siti Komariah, Selasa (21/4/2020).

Menurut Siti, kondisi saat ini, untuk mengembalikan modal saja tidak cukup karena sepinya peminat. Kebanyakan para penjual merugi karena tidak ada pembeli.

"Peziarah juga tidak seperti puasa sebelumnya. Biasanya yang mudik juga banyak yang beli. Sekarang ini kan tidak ada pemudik," imbuhnya.

Sementara Hamid, salah satu pembeli mengungkapkan meski di tengah wabah Corona, ia tetap menjalankan tradisi ziarah. Namun, ia tidak mengajak serta keluarganya melainkan ziarah ke makam seorang diri.

"Ziarah ini kan sudah jadi tradisi, jadi saya tetap mau ziarah ke makam. Namun memang saya tidak mengajak keluarga saya, hanya sendirian beli bunganya juga tidak banyak," ujar Hamid. (ina/rev)