BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dua mahasiswa asal Kabupaten Blitar yang baru pulang dari Thailand, langsung diarahkan menuju Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Pemkab Blitar di Kanigoro, Minggu (4/5).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti mengatakan, kedua mahasiswa perempuan itu satu berasal dari Sukorejo, Kecamatan Udanawu, sementara satu lagi berasal dari Pagerwojo, Kecamatan Kesamben. Masing-masing wanita berusia 29 dan 24 tahun.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Benar ada dua mahasiswa yang datang dari Thailand. Satu dari Desa Sukorejo Kecamatan Udanawu, sementara satu lagi dari Desa Pagerwojo Kecamatan Kesamben," ungkap Krisna, Senin (4/5/2020).
Krisna menjelaskan, keduanya akan langsung menjalani isolasi. Untuk yang berasal dari Sukorejo Kecamatan Udanawu diisolasi di tempat karantina milik Pemkab Blitar.
Sementara satu yang berasal dari Pagerwojo Kecamatan Kesamben akan menjalani isolasi di tempat karantina yang telah disediakan pihak desa.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
"Yang mau pulang ke Sukorejo, Udanawu diisolasi di tempat karantina Pemkab di LEC Garum. Yang bersangkutan mengaku tidak nyaman jika harus menjalani isolasi mandiri di desa asalnya di Udanawu. Sementara yang dari Pagerwojo, Kesamben isolasi di desanya," tutur Krisna.
Krisna menjelaskan, untuk memastikan kesehatan keduanya, petugas mengecek kesehatan serta riwayat perjalanan. Hasil pengecekan menunjukkan keduanya tidak menunjukkan gejala klinis yang mengarah COVID-19.
Pemkab Blitar sejauh ini melakukan berbagai upaya untuk menghindari penyebaran COVID-19 semakin meluas. Selain menyediakan ratusan rumah karantina dan menghalau pemudik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga melakukan prosedur ketat bagi mereka yang baru kembali dari luar daerah dan luar negeri.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
Sebelumnya, sebanyak 19 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan dari Aljazair Afrika Barat juga diminta untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan isolasi.
Hingga Minggu 3 Mei kemarin, terdata jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Blitar sebanyak 779 orang. Rinciannya 660 selesai dipantau, 9 meninggal, 101 dalam proses pemantauan, dan 1 orang menjalani rawat inap.
Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 29 orang. Dengan rincian 12 sudah diperbolehkan pulang, 11 masih dirawat, dan 6 meninggal dunia.
Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu
Untuk jumlah pasien terkonfirmasi positif sebanyak 8 orang, dengan rincian 5 diobservasi, 1 sembuh, dan 2 meninggal dunia. (ina/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News