SIDOARJO (BangsaOnline) - Perhatian pada nasib anak yatim piatu ditunjukkan oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI dengan mengajukan tambahan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) yang dibahas bersama DPR RI pada tahun 2015 ini.
"Di tahun 2015 ini, Kementerian Sosial telah mempersiapkan pengajuan penambahan anggaran untuk yatim piatu dalam APBNP yang segera dibahas dengan DPR dan Dinas Sosial se-Indonesia. Penambahan (anggaran) ini sengaja diperuntukkan bagi yatim piatu sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap nasib para anak yatim di seluruh Indonesia,” ujar Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa disela-sela kunjungannya ke Yayasan Pondok Pesantren Melinium yang terletak di Desa Tenggulunan Kecamatan Candi, Selasa (6/01).
Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput
Hal senada disampaikan Bupati Sidoarjo H.Saiful Ilah SH M.Hum yang menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo juga memiliki kepedulian tinggi pada nasib anak yatim di Kabupaten Sidoarjo. Salah satunya, Pemkab Sidoarjo akan mempercepat proses penerbitan akte kelahiran bagi anak yatim piatu.
"Mengenai permasalahan pembuatan akte kelahiran untuk anak yatim disini (Sidoarjo), secepatnya akan diperhatikan oleh pemerintah kabupaten dan pembuatannya gratis,” janjinya.
Dalam kunjungan tersebut, Mensos Khofifah Indar Parawansa disambut KH Koirul Sholeh atau yang akrab disapa Gus Mad dengan didampingi Bupati H.Saiful Ilah SH MHum beserta Kabid Pelayanan dan Rehabilitisasi Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Budi Yuwono dan Kabid Pengembangan UKS Dinsos Jatim, Dra Inayah serta Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja (Kadinsosnaker) Sidoarjo, H.Husni Tamrin dan rombongan lainnya.
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
Sementara itu, Pemangku Ponpes Milenum Gus Mad mengakui bermunculan anak−anak yatim yang mengalami ketertinggalan di dunia pendidikan dalam bersekolah.
“Yang menjadi kesulitan adalah masalah pembuatan akte kelahiran pada anak-anak yatim ini. Di sisi lain, ketika kita berpikir tentang pendidikan formal, secara umum mereka mempunyai kesempatan yang sama. Dan banyak pihak yang sanggup untuk memberi dukungan financial untuk memasuki jenjang SD sampai setaraf SMU. Tapi, kemana mereka paska sekolah,”tuturnya.
Diakuinya, sebagian ada dari anak yatim piatu yang sanggup melanjutkan ke perguruan tinggi, meskipun jumlahnya hanya sebagian kecil,
Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir
“Paling banyak adalah mereka harus mempersiapkan diri untuk masuk ke dunia kerja agar mandiri karena mereka tidak bisa menggantungkannya kepada orang lain,"tandasnya.
Dalam Ponpes Milenium yang menarik yakni banyak nama-nama santri yang namanya sama dengan pejabat pemerintahan. Bahkan, sekitar 7 tahun lalu sebelum Mensos Khofifah Indar Parawansa diangkat menjadi menteri, sambung Gus Mad, pernah berkunjung ke Ponpes Millenium dengan menggendong bayi yang belum diberi nama.
Kemudian, Gus Mad menghubungi Khofifah Indar Parawansa via telpon untuk memohon ijin agar bayi yang digendongnya diberi nama Khofifah Indar Parawansa dengan harapan berkat nama tersebut, kelak anak itu menjadi orang yang berhasil seperti Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
“Bu Khofifah mengizinkan. Sehingga terjadi kedekatan hubungan emosional dengan keberadaan anak yatim di pesantren ini,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News