KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Rudi Hariyato alias Rudi Cecek (52) harus mau menerima kenyataan pahit yang mungkin tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.
Pasalnya, warga Pandean GG 3 Kelurahan Setono Pande, Kota Kediri ini sudah terlanjur benjut (babak belur) dihajar warga akibat dikira begal. Ternyata ia bukanlah begal seperti yang diteriakkan orang-orang.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Berdasarkan data yang diperoleh BANGSAONLINE.com, Rudi ini di lingkungannya dikenal sebagai seorang tokoh, hingga pernah nyaleg meski gagal. Tapi dia memang dikenal suka mabuk.
Ceritanya berawal saat dia pergi ke Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, sekitar 15 km Selatan Kota Kediri, untuk menemui teman-temannya sesama penyuka miras.
Singkat cerita, Jumat (8/7) menjelang malam, si Rudi ini hendak pulang ke rumahnya di Pandean, Kota Kediri dengan menyetir mobilnya sendiri.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Karena sedang mabuk berat, mobil Rudi menabrak sepeda motor di daerah Ngadiluwih. Bukannya turun menolong korbannya, Rudi malah tancap gas melaju ke arah Utara.
Beberapa warga menggunakan sepeda motor mencoba mengejar Rudi. Sampai di Alun-alun Kota Kediri, mobil Rudi kembali menabrak sepeda motor. Dari kejadian ini, Rudi masih juga tak mau berhenti.
Tiba di Jalan Sultan Agung, jalan menuju ke rumahnya, mobil Rudi ganti menabrak trotoar dan akhirnya terhenti. Warga yang mengejar pun jadi jengkel dan meneriakinya begal. Tak ayal, Rudi pun jadi bulan-bulanan beberapa warga. Ada yang memukul dan pula yang menendang. Sebelum semakin babak belur, petugas yang datang langsung mengamankan Rudi dari amukan warga.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP. I Gusti Agung, yang langsung datang ke TKP begitu mendapat laporan, menjelaskan bahwa Rudi bukanlah begal seperti teriakan warga.
"Awalnya adalah laka lantas, yaitu mobilnya menabrak sepeda motor di Ngaduwih, dikejar sampai Alun-alun Kota Kediri, nabrak sepeda motor lagi lanjut diteriaki begal," kata AKP I Gusti Agung, Jumat malam (8/5).
I Gusti Agung lalu mohon agar berita tersebut diluruskan, sebagai klarifikasi seperti yang viral di medsos, bahwa ini bukan begal, melainkan tabrak lari.
Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa
"Namun tindakan persekusi (main hakim sendiri) juga tidak dibenarkan. Semetara ini kami masih melakukan pengecekan dan olah TKP pertama di Ngadiluwih," pungkas perwira asal Pulau Dewata ini. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News