BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ratusan pedagang di Bojonegoro yang terdeteksi reaktif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) hasil rapid test, dilakukan tes swab di laboratorium salah satu rumah sakit di Malang, Jawa Timur. Gelombang pertama tes swab dilakukan kepada 41 orang pedagang, hasilnya 2 orang positif terpapar virus Corona.
Menurut Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, dua warganya yang positif terjangkit virus Corona ini merupakan seorang pedagang lesehan sayur.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kepala Dinkes Jember Imbau Lansia Tidak Keluar Kota
"Dua orang ini akan dilakukan pengobatan dan juga dibawa Ke RSUD Sosrodoro Djatiekoesumo Bojonegoro untuk dilakukan isolasi dan penanganan medis," jelas Anna Muawanah, Rabu (13/5/20).
Direncanakan juga sampel darah 35 orang pedagang lainnya akan segera turun setelah dilakukan tes swab gelombang kedua. Bupati berharap jumlah pedagang positif Corona tidak bertambah lagi.
"Ini menjadi perhatian kita bersama. Langkah-langkah strategis telah kita lakukan guna mencegah penularan lebih banyak. Kami imbau masyarakat juga selalu mentaati peraturan pemerintah," katanya.
Baca Juga: Masa Transisi Menuju Endemi, Gubernur Khofifah: Masyarakat Boleh Tak Kenakan Masker Asal Sehat
Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap tenang, dan tidak panik, serta terus meningkatkan kesadaraan dan kewaspadaan tentang bahaya virus Corona, serta melakukan protokol kesehatan Covid-19.
"Ikuti anjuran pemerintah, cuci tangan dengan sabun, jaga kebersihan diri dan lingkungan, physical distancing, dan menggunakan masker jika keluar rumah dan beraktivitas," tambahnya.
Selain melakukan tes swab pada puluhan pedagang yang reaktif, tim gabungan juga terus melakukan rapid test di pasar. Rabu dini hari tadi, rapid test dilaksanakan di Pasar Kapas, Kecamatan Kapas. Ada sebanyak 100 orang pedagang yang diperiksa secara cepat, namun dari ratusan pedagang itu hasilnya negatif semua.
Baca Juga: Kemenkes Sebut Isu Hoaks Pengaruhi Capaian Imunisasi Nasional Masih Rendah
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Bojonegoro Masirin menambahkan bahwa untuk rapid test di pasar selanjutnya masih belum terjadwal karena sifatnya mendadak. (nur/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News