GRESIK, BANGSAONLINE.com - Puluhan masyarakat petani di Desa Turirejo Kecamatan Kedamaian menggelar aksi demo di Rest Area Jalan Tol (Krian, Legundi, Bunder, dan Manyar) yang berada di wilayah desa mereka, Jumat (15/5).
Demo ini sebagai bentuk protes terhadap proyek tol KLBM. Sebab, pasca adanya proyek tersebut, mereka tak bisa bercocok tanam dengan baik. Saat musim hujan, area persawahan mereka kebanjiran. Sedangkan saat tiba musim kemarau seperti saat ini, mereka kesulitan air lantaran saluran air irigasi terputus dampak proyek tol.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Para petani menuntut pihak tol KLBM mengembalikan saluran drainase seperti semula, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah mereka.
"Kami para petani tak bisa menggarap sawah lagi sejak adanya pembangunan tol KLBM," ungkap Arif, Wakil Ketua Badan Permusyawatan Desa (BPD) Desa Turirejo.
Ia berharap, pelaksana proyek tol KLBM mempedulikan tuntutan masyarakat petani Desa Turirejo. Yakni, dengan membuatkan jalan usaha tani dan mengembalikan saluran drainase seperti semula.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Hal yang sama disampaikan Kasbun, salah satu tokoh masyarakat Desa Turirejo. "Kami mohon kesadaran pihak pelaksana proyek tol KLBM untuk memenuhi tuntutan warga kami. Sejak area sawah mereka tak bisa tergarap dengan baik pasca adanya proyek jalan tol KLBM, penghasilan petani jadi terganggu," tukasnya.
Sementara pihak pelaksana proyek jalan tol KLBM belum memberikan klarifikasi terkait demo warga Desa Turirejo Kecamatan Kedamean. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News