Awalnya Menolak Di-rapid Test, Akhirnya Mau Setelah Diajak Dialog Kapolres Kediri

Awalnya Menolak Di-rapid Test, Akhirnya Mau Setelah Diajak Dialog Kapolres Kediri Kapolres Kediri Kota, AKBP Miko Indrayana memberi penjelasan kepada wartawan usai berdialog dengan warga Kedak. (foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga RT 01/RW 05 Dusun Kedak Lor, Desa Kedak Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, awalnya menolak keras di-rapid test yang dilakukan oleh Pukesmas Semen.

Cara menolaknya-pun termasuk unik, yaitu menggelar aksi menutup jalan dan menempel kertas karton bertulisan penolakan dilakukan rapid test di pagar yang menutup akses jalan.

Baca Juga: Cegah Judol, Ponsel Anggota Polres Kediri Kota Mendadak Diperiksa

Bunyi tulisan di kertas itu antara lain: Insyaallah Wong Kedak Sehat, Loor. Jangan Bunuh Kami dengan Wabah Corona, RT 01 /RW 05 Bukan

Lahan Bisnis, Menolak Keras Rapid Tes, Rapid Tes Kedak Menolak.

Untuk meredam kegundahan warga, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, Kapolsek Semen AKP Siswandi, dan jajaran, langsung turun dengan mangajak warga untuk berdialog.

Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa

Setelah berdialog, akhirnya warga menyadari pentingnya rapid test dan warga pun beramai-ramai membongkar portal yang menutup akses jalan. Pihak kemanan berjanji akan membagun Pos yang dijaga petugas selama 24 jam.

Miko Indrayana usai berdialog dengan warga menjelaskan, warga akhirnya menyadari kalau rapid test itu penting untuk warga. Meski begitu, lanjut Kapolres, tadi disepakati yang akan di-rapid test hanya warga yang sakit saja.

"Bahwa warga Desa Kedak yang terkonfirmasi positif Covid-19, sesuai data dari Gugus Tugas ada 27 orang. Mereka adalah dari klaster pabrik rokok di Tulungagung," kata Kapolres, Senin (8/6).

Baca Juga: Kawal Anggota DPR RI, Kabag Ops Polres Kediri Kota Ditantang Duel OTK

Sementara itu, Imam Zamjuri, salah seorang warga Kedak mengatakan bahwa warga menolak di-rapid test karena takut. "Warga kalau melihat ambulans saja sudah dredeg (deg-degan), apalagi harus dibawa ambulans," kata Imam singkat.

Sebagaimana diumumkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri, dr. Ahmad Chotib, tanggal 7 Juni 2020, bahwa terdapat 159 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kediri.

Rinciannya, 139 orang dirawat, 11 orang sembuh dan 9 orang meninggal. Untuk klaster Desa Kedak, Kecamatan Semen sendiri, terdapat 27 kasus terkonfirmasi positif-19. (uji/dur)

Baca Juga: Pastikan Anggota Tak Main Judi Online, Polres Kediri Kota Gelar Pemeriksaan HP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO