KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Belasan hektare tanaman bawang merah milik petani di Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri terpaksa dipanen awal karena diserang ulat grayak atau sering disebut ulat tentara, karena cara menyerangnya seperti tentara saat perang. Selain ulat grayak, hama lain yang menyerang tanaman bawang merah adalah gerandong atau penggorok batang, yaitu sejenis larva dari lalat.
Yayuk Anisa, S.P., M.Agr., PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, menjelaskan bahwa ulat grayak merupakan salah satu hama yang akhir-akhir ini banyak menyerang tanaman bawang merah. Dahulu, ulat ini sering disebut sebagai ulat tentara. Menurut Yayuk, menyerangnya pada malam hari. Sedangkan pada siang hari, ulat ini bersembunyi di bawah tanaman bawang merah atau di dalam tanah.
Baca Juga: Kampanye di Kecamatan Kepung, Dhito Dipuji Sebagai Pemimpin Pengayom Petani
"Selain menyerang tanaman bawang merah, ulat ini dapat pula menyerang tanaman lain seperti tanaman padi, jagung, gandum, dan tanaman sayur-sayuran. Begitu mendapat serangan ulat grayak dan gerandong ini, kami langsung mengecek ke lapangan dan membantu insektisida kepada petani," kata Yayuk, Sabtu (13/6).
Sementara Udin, salah petani Desa Paron, Kecamatan Ngasem, mengatakan bahwa tanamannya terpaksa dipanen awal di usia 55 hari dari usia ideal panen yaitu 70 hari, karena diserang ulat grayak dan gerandong. Dengan dipanen awal, lanjut Udin, otomatis hasilnya akan turun sekitar 30 persen. Tapi akan lebih baik, daripada habis dimakan gerandong dan ulat grayak.
"Sejak awal Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri juga sudah turun dengan membantu insektisida, setelah mendapat laporan petani," kata Udin. (uji/ns)
Baca Juga: Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Gelar Deklarasi Dukung Dhito-Dewi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News