Halalbihalal Virtual Muslimat NU Sedunia, Khofifah Harap Indonesia Masuk Zona Hijau Covid-19

Halalbihalal Virtual Muslimat NU Sedunia, Khofifah Harap Indonesia Masuk Zona Hijau Covid-19 Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa menyapa Ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah Wahid dalam halalbihalal virtual Muslimat NU. (foto: ist).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Karena masih dalam masa pandemi , membuat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) memilih menggelar halalbihalal secara virtual dari Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Sabtu (13/6/2020) petang.

Acara yang diikuti PP (Pimpinan Pusat), PW (Pimpinan Wilayah), PC (Pimpinan Cabang), dan PCI (Pimpinan Cabang Istimewa) sedunia tersebut juga menghadirkan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, dan sesepuh Nyai Hj. Sinta Nuriyah Wahid. Turut pula bergabung Andy F. Noya, founder startup Benih Baik.

Baca Juga: Peringatan Hari Kepanduan Sedunia, Gubernur Khofifah Ajak Pramuka Lebih Produktif dan Kontributif

Ketua Umum PP , menuturkan, dalam suasana pandemi pihaknya memang lebih banyak menggelar acara maupun webinar secara online dan resonansinya semakin kuat.

"Resonansi keilmuan, saya rasa akan terus bisa disemai karena kita banyak menghadirkan narasumber yang bisa memberikan pencerdasan dan pencerahan luar biasa," kata Khofifah.

"Oleh karena itu, saya merasa bahwa sebetulnya kita ini dipaksa oleh masuk pada industri 4.0," sambung perempuan yang juga Gubernur Jatim tersebut.

Baca Juga: Resmi Dilantik Pimpin Jatim, Khofifah-Emil Siap Sinergikan Nawa Bhakti Satya dengan Asta Cita

Khofifah mencontohkan, bagaimana banyak komunikasi dilakukan secara virtual, namun konten dari materi yang dibahas tetap bisa dimaksimalkan. Bahkan ada hal-hal yang barangkali kalau hadir secara face to face tidak mudah, tapi justru bisa dilakukan lewat virtual. Misalnya tadarus online setiap pagi, dan tidak ada yang sungkan mengingatkan kalau ada bacaan tajwidnya belum tepat.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan banyak sekali aktivitas sosial keagamaan yang tertunda akibat . Terlebih hingga kini, masih sangat banyak daerah yang masuk zona merah (risiko tinggi), zona oranye (risiko sedang), dan zona kuning (risiko rendah). Termasuk di Jatim yang masih harus berikhtiar karena belum ada yang masuk zona hijau (daerah tidak terdampak).

"Hari ini sangat banyak di antara kita menggunakan baju hijau (seragam ), mudah-mudahan ini narasi dari kehadiran kita yang ingin bahwa segera diangkat Allah Swt., dari bumi Indonesia," kata Khofifah.

Baca Juga: Usai Dilantik Presiden, Khofifah dan Emil Langsung Tancap Gas

"Sehingga zonasi yang dibikin Gugus Tugas pusat, kapan masuk daerah hijau, maka itu sudah masuk kategori daerah tidak terdampak. Berarti tidak ada ODP, OTG, dan PDP, apalagi yang positif," imbuhnya.

Berbagai ikhtiar yang dilakukan tersebut, ujar Khofifah, semoga berseiring dengan kehendak Allah Swt., untuk bisa menurunkan ma'unah-Nya (pertolongan) kepada warga bangsa Indonesia agar terbebas dari .

Sementara itu, K.H. Nasaruddin Umar dalam tausiahnya menyampaikan, berkhidmat merupakan ciri khas dari . Sayangnya, banyak sekali khidmat yang belum terbukukan menjadi induk sejarah yang komprehensif.

Baca Juga: Terpilih Ketua Dewan Pembina-Ketua Muslimat NU, Ketua PKS Jatim Beri Selamat ke Khofifah dan Arifah

"Mungkin ini PR buat kita semuanya. Ternyata pahlawan-pahlawan kita dari kalangan perempuan di berbagai tempat, kebanyakan dari Muslimat yang backrgound mereka adalah NU," katanya.

Nasaruddin yakin, jika sejarah itu dikumpulkan semuanya, tokoh-tokoh yang berjuang melahirkan Indonesia dari kalangan perempuan, akan akan ikut memperbesar nama . (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO