SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Keluarga salah satu Dokter Puskesmas Kedundung, Sampang, dikabarkan meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Informasi yang dihimpun, yang pertama meninggal atas nama dr. Soewito seminggu lalu. Ia dinyatakan positif Covid-19.
Tiga hari berikutnya, istrinya, Sri Rahayu juga meninggal dunia diduga terpapar Covid-19. Kemarin (14/6) sekitar pukul 13.00 WIB, giliran anaknya yang juga seorang dokter, yaitu dr. Deny meninggal di RSUA Surabaya. Meninggalnya dr. Deni diduga juga akibat terpapar Covid-19. Namun, jenazahnya dimakamkan di Surabaya.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?
Saat ini, istri dr. Deny, yaitu dr. Elimira menjalani isolasi di Surabaya, setelah sempat menjalani isolasi di rumahnya, Kecamatan Kedundung. "Jadi, dalam satu keluarga yang berjumlah 5 orang tersebut, dan merupakan keluarga dokter, 3 orang meninggal dunia. Sementara mantu dan cucu Pak Soewito masih menjalani isolasi mandiri. Sebelumnya, satu minggu lalu, dr. Wito (Suwito, red) dan istrinya juga meninggal. Kini disusul anaknya dr. Dian dan istrinya juga dinyatakan positif PDP," ucap salah satu tetangga korban warga Desa Kedungdung.
Sementara itu, pasca adanya dokter yang meninggal karena terpapar Covid-19, Puskesmas Robatal melakukan rapid test kepada para tenaga medis. Hasilnya, ada 7 perawat yang reaktif Covid-19.
Menyikapi ini, pelayanan kesehatan UPTD Puskemas Robatal ditutup selama 1 minggu ke depan. Hal ini dibenarkan Kepala UPTD Puskesmas Robatal, Dwi Rusmanto. Ia mengatakan, Puskesmas Robatal ditutup dimulai pada tanggal 16 hingga 22 Juni.
Baca Juga: Polisi akan Gelar Perkara Kasus Pengancaman Mantan Kades di Sampang
"Mulai besok semua pelayanan kesehatan akan di-lockdown selama 7 hari pasca tujuh nakes dinyatakan reaktif Covid-19 hasil rapid test pada hari Sabtu (13/06) kemarin," ujarnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, Agus Mulyadi mengatakan, penutupan Puskesmas itu bagian upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19. "Karena yang paling berisiko nakes di Puskesmas setempat, karena terkontak langsung dengan salah satu dokter yang suaminya meninggal karena Covid-19. Jadi, sementara untuk pelayanan kesehatan masyarakat Puskesmas Robatal dialihkan ke Puskesmas Bunten Barat dan Puskesmas Kedungdung," katanya. (hri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News