Gelombang Penularan Covid-19 di Kabupaten Blitar Meningkat, OTG Mendominasi

Gelombang Penularan Covid-19 di Kabupaten Blitar Meningkat, OTG Mendominasi Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kasus pasien baru positif Covid-19 di Kabupaten meningkat. Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten mencatat, bahwa sejak 12 Juni hingga 20 Juni 2020, ada tambahan 9 kasus positif baru.

Dari 9 kasus positif baru ini, 6 di antaranya merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Keberadaan virus corona di dalam tubuh mereka, baru terdeteksi setelah dilakukan tes swab mandiri untuk keperluan mencari surat keterangan bebas Covid-19.

Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus

"Kasus positif terbaru, yakni warga Kecamatan Wlingi. Dia masuk kategori OTG. Yang bersangkutan baru kembali dari Kalimantan pada 5 April 2020 lalu dengan kondisi sehat. Karena mau kembali lagi ke Kalimantan, dia mencari surat keterangan bebas Covid-19 dan melakukan tes swab mandiri di salah satu rumah sakit di Malang dengan hasil positif yang baru keluar kemarin," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten , Krisna Yekti, Minggu (21/6/2020).

Hal serupa juga dialami lima pasien positif sebelumnya. Menurut Krisna Yekti, mereka di antaranya adalah pria asal Kecamatan Sutojayan berusia 26 tahun yang dinyatakan positif Covid-19 pada 12 Juni 2020. Kemudian tanggal 14 Juni 2020, seorang pria berusia 31 tahun juga dinyatakan positif Covid-19.

Lalu, pada 18 Juni 2020 Tim Gugus Tugas menyatakan tiga tambahan pasien positif Covid-19. Ketiga orang ini masing-masing perempuan berusia 29 tahun dari Kecamatan Doko, laki-laki berusia 41 tahun dari Kecamatan Kesamben, dan laki-laki berusia 21 tahun dari Kecamatan Wlingi. Selain sama-sama OTG, mereka juga diketahui positif terjangkit Covid-19 setelah melakukan swab test mandiri untuk keperluan permohonan surat pernyataan bebas Covid-19.

Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar

Berdasar data tersebut, lanjut Krisna Yekti, masyarakat diminta harus ekstra waspada dan mematuhi protokol kesehatan. OTG berpotensi besar menularkan ke orang lain karena dirinya merasa sehat, sehingga leluasa beraktivitas ke mana-mana.

"OTG ini justru yang bahaya. Karena mereka berpotensi menularkan ke orang lain. Karena dia merasa sehat jadi leluasa beraktivitas, ini yang bahaya. Kami minta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan utamanya pakai masker untuk menekan penularan," tegasnya. (ina/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO