SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot Surabaya langsung bergerak cepat ketika mendapat informasi dugaan adanya 22 dokter residen peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) terpapar Covid-19. Mereka sedang menjalani PPDS di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Soetomo, Surabaya.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya langsung mendatangi RSU dr Soetomo untuk berkoordinasi dan memastikan hal tersebut.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
“Kita dari Gugus Tugas selalu melakukan tracing. Tadi ke RS dr. Soetomo untuk melakukan tracing eksternal,” kata Feny, sapaan lekat Febria Rachmanita,” Sabtu (20/06).
Ia menjelaskan, dari keterangan pihak rumah sakit, mereka sudah melakukan tracing internal. Namun, untuk tracing eksternal pihak rumah sakit meminta bantuan kepada Pemkot Surabaya.
Meski begitu, Feny menyatakan, bahwa pihaknya masih menunggu data-data pendukung dari pihak manajemen rumah sakit untuk kebutuhan tracing eksternal.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
“Kami akan melakukan tracing eksternal setelah mendapatkan data dari RS dr. Soetomo. Datanya kita masih menunggu. Setelah pertemuan tadi, besok kami akan bersurat kalau misalnya datanya belum ada,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini menilai, jika tracing eksternal tidak segera dilakukan, maka kondisi tersebut dapat berbahaya bagi masyarakat. Sebab, mereka yang diduga terpapar Covid-19 ini sebelumnya tidak diketahui bertemu dengan siapa saja dan dari mana saja.
“Karena kalau tidak dapat data, tidak melakukan tracing, maka di masyarakat itulah nanti yang berbahaya. Karena kalau kita tracing, harus diputus mata rantai Covid-19 dan harus ada tindak lanjut dari orang terdekat, kontak erat,” pungkasnya. (ian/rev)
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News