SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjadi salah satu pembicara dalam dialog bertajuk "Zona Risiko Tinggi: Bagaimana Beradaptasi?” yang digelar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Selasa (23/6/2020).
Dalam acara yang digelar melalui video conference itu, Wali Kota Risma menyampaikan strateginya dalam mengajak warga Kota Surabaya supaya bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru atau tatanan normal baru.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Menurutnya, hal pertama yang diterapkan di Surabaya adalah kedisiplinan, makanya dia membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Melalui terobosan ini, maka warga bisa saling mengingatkan antarwarga yang satu dengan yang lainnya, karena di kampung itu dijaga ketat, “Pengawasannya sangat ketat, terutama yang keluar-masuk kampung itu,” kata Risma.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga membentuk pasar tangguh, industri tangguh, rumah ibadah tangguh, transportasi tangguh, mal tangguh, dan sebagainya. Di berbagai sektor itu, selalu ditertibkan protokol kesehatan secara ketat.
Ia mencontohkan di pasar tangguh itu, antara pedagang dan pembeli dipisahkan oleh tirai plastik yang telah dipasang. Bahkan, sistem pembayarannya dan penjualannya pun menggunakan nampan, sehingga tidak bersentuhan langsung.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
“Jadi, biasanya pembeli itu memberikan catatan apa saja yang akan dibeli, kemudian barang beliannya itu diletakkan di nampan itu, sehingga tidak bersentuhan,” katanya.
Di samping itu, jalan masuk dan keluar pasar dibuat satu arah. Hal ini penting untuk menghindari berpapasan di pasar. Sedangkan untuk memastikan semua protokol itu berjalan sesuai aturan, Risma memastikan ada satgas yang dibuat sendiri oleh setiap instansi atau pun berbagai sektor itu, “Di pasar itu ada satgasnya juga yang nanti akan menegur apabila ada pelanggaran,” ujarnya.
Presiden UCLG ASPAC ini juga memastikan bahwa pengawasan terhadap berbagai sektor itu terus dilakukan. Meskipun ini tergolong berat, namun hal ini harus terus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
"Jadi, kami lakukan pengawasan ini secara konsisten. Setiap hari, bahkan malam ada petugas yang piket di beberapa tempat untuk memantau masyarakat yang tidak menggunakan masker dan sebagainya," katanya.
Pada kesempatan itu, Risma juga menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat khususnya warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga diri sendiri supaya terhindar dari virus.
“Kalau kita menjaga diri kita, sebenarnya kita melindungi keluarga atau saudara kita yang kita sayangi. Jika masing-masing kita menjaga diri kita, sebetulnya kita menjaga dan melindungi saudara-saudara kita. Jadi kalau kita positif, jangan ragu untuk isolasi diri,” pungkasnya. (ian/zar)
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News