Dua Warga Blitar di Surabaya Positif Covid-19, Satu di antaranya Meninggal

Dua Warga Blitar di Surabaya Positif Covid-19, Satu di antaranya Meninggal Krisna Yekti.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dua warga Kabupaten yang berdomisili di Surabaya terkonfirmasi positif . Satu diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Kabupaten Krisna Yekti mengatakan, pasien pertama adalah seorang wanita berusia 65 tahun. Dia merupakan warga Desa Butun, Kecamatan Gandusari, Kabupaten .

Krisna menjelaskan pasienselama ini tinggal di Surabaya. Namun karena sakit dia dibawa pulang ke dan dirawat anaknya. Kemudian pasien dirujuk kerumah sakit Ngudi Waluyo Wlingi 16 Juni lalu karena keluhan demam, sesak napas, dan kesadaran menurun. Saat dirawat pasien sempat menjalani swab test.

Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus

Selanjutnya pasien meninggal pada 24 Juni malam. Kemudian pada 25 Juni hasil swab test baru keluar menunjukkan positif . Krisna menambahkan, data pasien meninggal ini di Kabupaten masuk sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sementara data positifnya masuk Surabaya.

"Karena selama ini tinggal di Surabaya sehingga laporan positif masuk di Surabaya," ujar Krisna Jumat (26/6/2020).

Sementara pasien kedua adalah warga Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu. Dia adalah seorang pria berusia 32 tahun yang berprofesi sebagai anggota kepolisian. Pasien mengalami demam dan batuk usai menjalankan tugas lapangan mengamankan Pembatasan Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.

Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar

Pasien kemudian pulang ke pada 25 Mei lalu. Di dia sempat berobat ke sebuah RS swasta di Kota dan dilakukan rapid test dengan hasil reaktif. Oleh petugas kemudian pasien dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

"Hasil swab test yang menyatakan pasien ini positif sebenarnya sudah keluar sejak 6 Juni lalu. Namun baru pada 25 Juni kemarin data pasien yang sebelumnya masuk data Kota Surabaya dikembalikan ke Kabupaten . Pasien sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit," jelasnya.

Sementara seorang dokter yang menangani pasien positif asal Gandusari kini berstatus PDP setelah mengalami gejala demam, batuk dan sesak napas. Dokter yang membuka klinik di wilayah Kecamatan Wlingi itu kini telah menjalani perawatan di RSUD NgudiWaluyo Wlingi sambil menunggu hasil swab test. (ina/ns)

Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO