SURABAYA, BANGSAONLINE com - Surat edaran Wali Kota Surabaya Tri Rismahari (Risma) yang mewajibkan rapid test bagi peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) membuat para calon mahasiswa membanjiri klinik rapid test.
Pantauan BANGSAONLINE.com hari ini, Jumat (3/7/2020), klinik-klinik yang menyediakan rapid test di Kota Surabaya diserbu para calon mahasiswa. Di antaranya Diagnostic Center Parahita di Jalan Dharmawangsa Surabaya.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
"Antre Pak. Antrenya gak karu-karuan," kata petugas security Parahita di sela-sela kesibukan mengatur parkir mobil dan sepeda motor kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (3/7/2020).
(Antre di depan pintu gedung Parahita)
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Para calon mahasiswa itu sebagian datang sendirian. Sebagian datang diantar orang tuanya. Sebagian lagi datang bersama temannya.
Otomatis tampak membeludak. Banyak yang berdiri di depan pintu masuk gedung Parahita. Sebagian menyebar di trotoar jalan Dharmawangsa. Mereka mencari benda apa saja yang bisa diduduki. Sebagian tampak berdiri.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Tempat parkir juga penuh. Bahkan orang kampung di kawasan Dharmawangsa gang IX sempat protes karena jalannya tertutup kendaraan.
"Orang kampung demo," kata petugas yang mengatur parkir kendaraan.
Membeludaknya para calon mahasiswa itu karena mereka takut telat waktu. Sebab pelaksanaan UTBK PBSMPTN itu Senin (6/7/2020). Jadi jangka waktunya pendek karena terpotong hari libur.
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Mereka khawatir pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu klinik yang menyediakan pelayanan rapid test tutup. Karena itu mereka berbondong-bondong mendatangi klinik. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News