SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jawa Timur dan Pangkoarmada II meluncurkan aplikasi sistem rujukan satu pintu atau yang disebut dengan One Gate Referral System di RS Darurat Lapangan Indrapura Surabaya pada Selasa (7/7) sore.
One Gate Referral System untuk Covid-19 ini adalah inovasi Pemprov Jatim bersama Pangkogabwilhan II yang menyatukan sistem rujukan pasien ke 99 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jawa Timur dan juga RS Darurat Lapangan Indrapura.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Di tahap awal saat launching dilakukan sore ini, sudah ada sebanyak 31 RS rujukan Covid-19 di kawasan Surabaya Raya yang sudah terkoneksi dan terintegrasi datanya dalam One Gate Referral System.
Sistem yang dikomandani langsung oleh Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus bersama jajaran Forkopimda Jawa Timur ini akan memuat data ketersediaan fasilitas pelayanan pasien covid-19 secara real time.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Mulai ketersediaan ruang RIK di setiap rumah sakit, ketersediaan ruang isolasi bertekanan negatif maupun tidak bertekanan negatif, ketersediaan ICU, hingga ketersediaan ruang HCU di masing-masing RS rujukan Covid-19.
Dengan kehadiran sistem baru ini, Gubernur Khofifah berharap agar kondisi kamar dan pasien di 31 rumah sakit ini bisa terpetakan dan terpantau secara real time. Sehingga bisa mempercepat pendistribusian pasien sekaligus mempercepat layanan kepada masyarakat.
"Maka di dalam sistem ini semua akan terpetakan. Harapannya adalah ada distribusi pasien yang lebih memungkinkan memberikan percepatan layanan sesuai kualifikasi kondisi pasien," ungkap Gubernur Khofifah dihadapan awak media.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Orang nomor satu di Jatim ini mencontohkan, jika ada seseorang yang perlu dirujuk di RS Covid-19, maka bisa dilihat kebutuhan RIK-nya. Apakah itu RIK biasa atau negative pressure bahkan kebutuhan ICU atau HCU nya. Kemudian dengan sistem ini, maka pasien tersebut akan dirujuk ke rumah sakit yang menyediakan sesuai kebutuhan pasien tersebut.
Prinsip dari sistem ini menurut Khofifah adanya kecepatan penanganan dan kecepatan pelayanan. Dua hal tersebut sangat berdampak pada kesembuhan pasien.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Prinsipnya adalah cepat dievakuasi, cepat dilayani, Insya Allah cepat sembuh. Ini adalah pelajaran baik yang kita dapat dari RS Darurat Lapangan di sini. Kecepatan evakuasi, kecepatan pelayanan akan memberikan kecepatan kesembuhan," imbuh Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Sementara itu, untuk operasionalnya, ada operator yang standby 24 jam menerima telepon untuk mencarikan RS yang sedang kosong. Selain itu pasien juga dapat diarahkan ke RS yang sesuai, baik untuk kasus ringan sedang, maupun berat.
One gate referral system ini bersifat real time dan di input oleh setiap rumah sakit, sehingga data yang ada adalah data akurat yang sesuai kondisi masing-masing rumah sakit.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Dengan one gate referral system ini, harapannya masyarakat di Surabaya Raya yang membutuhkan layanan, sementara 31 rumah sakit rujukan, akan terkonfirmasi sesuai dengan kebutuhan spesifikasinya," pungkas Khofifah.
Turut hadir dalam acara launching sore ini, Kapolda Jatim, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjend. TNI Widodo Iryansyah, Pangkoarmada II Laksda Herru Kusmanto, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono dan Gugus Tugas Covid-19 Jatim. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News