PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan program rehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) warga miskin Kabupaten Pasuruan tahun 2020 tidak berjalan mulus. Pasalnya, tahapan persiapan hingga sosialisasi kepada masyarakat penerima bantuan, sempat tertunda lantaran adanya wabah Covid-19.
"Padahal, rencana kegiatan sejatinya bisa dimulai pada triwulan pertama," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan, Harry Apriyanto, Rabu (8/7/2020).
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Dia menjelaskan, progres pelaksanaan program bedah rumah itu sempat tertunda karena sosialisasi tidak boleh dilakukan sementara ini. "Karena pandemi Covid-19, kita harus jaga jarak. Imbasnya, kegiatan yang seharusnya bisa mulai lebih awal, terpaksa harus mundur lagi," ucapnya.
Hary menungkapkan, pada program ini Pemkab Pasuruan sudah menganggarkan dana untuk merehab 2 ribu unit rumah warga miskin yang tersebar di 24 kecamatan. Tetapi baru terlaksana 710 unit, di mana masing-masing unit disiapkan anggaran Rp 15 juta, sedangkan sisanya masih menunggu giliran pencairan anggaran dari bagian keuangan.
"Sampai saat ini, rehab yang sudah selesai 100 persen dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat penerima total 259 unit. Sementara sisa progres pembangunan lainnya, bervariasi tergantung dari transfer anggaran dinas keuangan daerah kepada penerima," tuturnya.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
"Kami optimis sisa waktu yang tinggal 5 bulan ini masih cukup untuk merampungkan 1.280 unit RTLH yang belum dikerjakan," pungkasnya. (bib/par/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News