BLITAR (BangsaOnline) - Hengky Baktiar (54) warga Perumahan Pakunden Blok B Kota Blitar tewas gantung diri dengan seutas Kabel Listrik di rumahnya, Kamis (15/1) sekitar puku 12.30.
Tewasnya pria yang sehari hari sebagai PNS dengan jabatan Kasi Pembangunan di Kelurahan Togogan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar ini diketahui pertama kali oleh Yayuk (46) istrinya. Saat itu Yayuk berniat pulang ke rumah untuk istrihat siang.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Pria di Kota Malang Tewas Mengenaskan Tertabrak Kereta Api
Saat memasuki rumah Yayuk terkejut melihat suaminya tewas terlilit kabel dengan posisi telentang di lantai. Yayuk yang sehari hari juga bekerja sebagai PNS di Pemkab Blitar bagian Lingkungan Hidup berteriak minta tolong. Para tetanga yang melihat kondisi Hengky mencoba membawa korban ke RS Suhada Haji.
Dalam pemeriksaan petugas Polsek Sukorejo di TKP yang dipimpin langsung Kapolsek Sukorejo Kompol Kholil SH, petugas menemukan seutas kabel putih sepanjang 3 meter, Baygon yang dituang di mangkuk serta 6 lembar surat wasiat di dekat jasad korban. Dari hasil identifikasi diketahui kalau korban tewas dengan cara gantung diri.
"Sedangkan Baygon yang kami temukan kemungkinan akan digunakan untuk menghakiri hidup kalau usahanya gantung diri gagal", terang Kompol Kholil.
Baca Juga: Sekuriti BNI Surabaya Bunuh Diri, Polisi Pastikan Korban Lari dan Melompat dari Lantai 13
Sementara surat wasiat yang terdiri dari 6 lembar tersebut semuanya ditujukan kepada istrinya dan anaknya. Isinya permintaan maaf kepada keluarganya karena kesalahannya sendiri.
Tewasnya korban yang juga mantan ajudan Bupati Blitar, Bambang Sukoco ini mengejutkan seluruh PNS di Pemkab Blitar.
"Saya menerima informasi sekitar pukul 13.30 kalau Pak Hengky meninggal dunia," ungkap Sukamdi salah satu staf Kantor di Pemkab Blitar.
Baca Juga: Depresi Istri Hamil 8 Bulan, Sekuriti BNI Surabaya Bunuh Diri Lompat dari Lantai 13
Tewasnya laki laki beranak dua ini diduga terkait dengan kasus penipuan dan penggelapan yang kini ditangani oleh Polres Blitar Kota. Korban memang mendapat panggilan pada hari Kamis (15/1) untuk diperiksa atas dugaan perkara penggelapan dan penipuan.
"Memang benar hari ini yang bersangkutan dipanggil guna pemeriksaan atas dugaan penipuan dan penggelapan. Namun ditunggu sampai pukul. 12.00 belum hadir, ternyata ada informasi yang bersangkutan meninggal dunia," terang Kompol Kholil lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News