Jaga Mutu Beras, Penyaluran Program BPNT di Parengan Diawasi Ketat

Jaga Mutu Beras, Penyaluran Program BPNT di Parengan Diawasi Ketat Camat Parengan, Eko Suhartadi saat melakukan pengecekan beras di kecamatan setempat, Kamis (9/7/2020).

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pengawasan ketat dan berlapis diterapkan dalam penyaluran komoditas beras program Bantuan Pangan NonTunai () di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Hal itu dilakukan demi menjamin mutu komoditas bantuan pangan sebelum dibagikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Pengawasan secara ketat dan berlapis kita lakukan mulai tingkat kecamatan hingga ke agen, sebelum diserahkan kepada KPM. Kontrol akan selalu dilakukan setiap ada penyaluran program ," ujar Camat Parengan, Eko Suhartadi usai melakukan pengecekan beras di kecamatan setempat, Kamis (9/7/2020).

Baca Juga: Kades Temaji Dilaporkan ke Polisi

Eko melanjutkan, pengawasan komoditas beras di tingkat agen dengan menyertakan berita acara untuk memastikan produk yang tersampaikan ke KPM benar-benar layak konsumsi dan sesuai dengan ketentuan.

"Alhamdulillah, beras yang disediakan sudah layak konsumsi. Saya minta ini lebih ditingkatkan lagi, jangan sampai KPM merasa dirugikan dengan program ini," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Parengan, Eko Hariyanto menyampaikan, dirinya selaku pendamping program juga terus melakukan pengawasan secara ketat, guna menghindari terjadinya kecurangan. Mulai dari ukuran, hingga kualitasnya harus sesuai dengan standar.

Baca Juga: Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo

"Jika KPM menerima beras berkualitas jelek dan ukurannya berbeda jangan segan-segan melapor ke agen, biar nanti diganti dengan yang lebih bagus," jelasnya.

Di wilayah Kecamatan Parengan sendiri terdapat sebanyak 3.658 KPM yang tersebar di 18 desa. Seluruhnya akan dilayani 19 agen yang mendistribusikan bantuan kepada setiap KPM.

Selain itu, komoditas lain dalam program juga terbilang tak ada permasalahan. Seluruh komoditas yang disalurkan di wilayahnya telah dinyatakan sesuai dengan ketentuan.

Baca Juga: Duta Fest Jatim 2024, Bupati Lindra: Tularkan Semangat Gotong-royong pada Masyarakat

"Telur standarnya 1,2 kilogram, sedangkan tahu dan tempe seharga Rp10.000,00, dan daging ayam seberat 0,5 kilogram. Semua tersalurkan sesuai ketentuan," tuturnya. (gun/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO