Lagi, Pemerkosaan Massal Terjadi di Bangkalan, Gadis di Bawah Umur Digagahi 5 Orang

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pemerkosaan di Bangkalan kembali terjadi. Baru beberapa pekan lalu janda 21 tahun digilir oleh 8 orang, hingga korbannya bunuh diri. Kini, kembali terungkap adanya pemerkosaan terhadap seorang gadis 15 tahun berinisial T, oleh 5 pemuda.

Informasi yang dihimpun oleh bangsaonline.com pemerkosaan ini terjadi di bulan suci Ramadhan, 3 bulan yang lalu. Korban yang merupakan warga Desa Pang Pajung Kecamatan Modung, Bangkalan, awalnya diperkosa oleh 2 orang pelaku. Satu pekan kemudian korban kemudian diperkosa 1 orang pelaku lainnya, dan berapa hari kemudian digilir 2 orang lagi.

"Salah satu pelaku adalah pacar sekaligus kakak pacarnya korban. Sementara dengan pacarnya, korban T sudah sering berhubungan intim berkali-kali," kata salah satu keluarga yang tidak mau disebut namanya.

Menurut sumber tersebut, pemerkosaan ini diotaki salah satu pelaku yang ingin lari dari tanggung jawab. Tujuannya, agar apabila korban hamil, ia tidak disalahkan sebagai orang yang menghamili.

"Karena mau lari dari tanggung jawab, dia (pelaku lainnya, red) dijebak. Dia (otak pelaku pemerkosaan, red) memanggil temannya yang lain," paparnya.

Korban T ini baru saja ditinggal bapaknya meninggal 7 bulan lalu. Karena merasa kehilangan sosok seorang bapak, sehingga T selalu ingat kepada bapaknya," jelasnya

Sementara AKP Agus Sobarnapraja, S.I.K., S.H., Kasatreskrim Polres Bangkalan mengaku belum tahu adanya kasus pemerkosaan lagi. "Yang pasti belum tahu, dan belum dilaporin, belum nyampek. Mungkin (laporan masih) di SPKT," jelasnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Senin (13/7).

Asop -sapaan akrab Kasatreskrim- meminta wartawan untuk kroscek dulu ke SPKT. "Belum ada laporan di meja saya," jelasnya.

Sedangkan saat wartawan konfirmasi ke SPKT, Senin (13/7), salah satu petugas mengatakan belum ada laporan pemerkosaan dengan korban berinisial T.

"Belum ada laporan atas kasus pemerkosaan tersebut," ucap petugas SPKT Polres Bangkalan. (uzi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News