Jadi Komoditas Andalan, MGN Dorong Pemerintah Gresik Lestarikan Legen Khas Kampung Shoberoh

Jadi Komoditas Andalan, MGN Dorong Pemerintah Gresik Lestarikan Legen Khas Kampung Shoberoh Para mahasiswa yang tergabung dalam MGS ketika urun rembuk pelestarian Kampung Legen Shoberoh, Kecamatan Panceng. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Gresik Nusantara (MGN) menyelenggarakan kegiatan ngobrol santai dengan tema "Mengenal Lebih Dekat Potensi Legen Khas Shoberoh (Panceng)", Minggu (12/7). Kegiatan ini berkolaborasi dengan @forma_panceng @forumosis, serta tuan rumah @kartartunaspertiwi.

Diskusi di Warung Kopi Kartar Shoberoh ini berlangsung seru. Apalagi didukung suasana alami yang sejuk, dengan hidangan seseduh legen asli khas kampung Shoberoh.

Baca Juga: Anggaran BK dan Pokir DPRD Gresik Berkurang, Pemdes Slempit Gelar Musdes P-APBDes 2024

Ada beberapa narasumber dalam diskusi, yakni Habibul dari Kartar Tunas Pertiwi, Syaiful Rohman dari Paguyuban Petani Legen, Faiz dari Pemuda Pelopor 2019, serta Dhawam dari Ketua Pengelola Wisata Gosar, dengan dipandu oleh Dimas Wasekjend MGN.

Menurut Syaiful Rohman, bahwa legen asli Kampung Shoberoh Panceng ini sudah banyak dijual di mana-mana. "Mungkin banyak masyarakat belum tahu. Kami yang memanjat pohon Siwalannya untuk ambil Siwalan sebagai bahan legen," katanya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (14/7).

Dijelaskan dia, ada 2 jenis pohon Siwalan, yaitu laki-laki dan betina. Siwalan kaki-laki yang menghasilkan air legen, sementara betina yang menghasilkan buah ental. Butuh 30 tahun menanam pohon legen (Siwalan), hingga berbuah.

Baca Juga: Kebonagung, Desa Penghasil Jeruk Nipis dari Kota Pudak

"Pohon Siwalan sudah diwarisi nenek moyang, sehingga sampai sekarang terdapat hingga ratusan pohon. Kami pernah merencanakan Festival Legen di Shoberoh agar masyarakat tahu, bahwa legen asli Panceng berasal dari sini. Namun terurungkan karena pandemik Covid-19 yang tidak diduga," paparnya.

Menurut dia, legen tidak bisa awet karena tumbuh dengan alami. "Tiga hari rasanya sudah asam. Kalau di luar sana jika ada legen awet hingga lebih tiga hari, kami selaku pelaku legen tolong diberi tahu caranya mengawetkan. Mungkin beda pohon, beda rasa juga," pungkasnya.

Sementara Ketua Kartar Shoberoh, Habibul, mengatakan bahwa legen banyak khasiatnya. Selain mengandung sejumlah vitamin, juga penambah energi. "Salah satunya juga, pernah menjadi obat diabetes warga luar desa, dan terbukti manjur," ungkapnya.

Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Kades Boboh Gresik Bagi Benih Padi ke Ratusan Petani

Ia berharap agar legen khas Shoberoh Kecamatan Panceng bisa dilestarikan oleh anak cucu. "Karena itu, kami butuh campur tangan pemerintah untuk melestarikan legen khas Gresik ini agar tak punah," harapnya.

Senada dengan Habibul, Faiz berharap mahasiswa bisa membantu mengonsep ide agar legen asli Kampung Shoberoh bisa lebih diketahui oleh masyarakat lebih luas. Sebab, hampir 90 persen warga Shoberoh adalah petani legen.

"Pemandangan pun sangat mendukung untuk menjadi Eduwisata ke depan," jelas peraih juara pertama Pemuda Pelopor 2019 ini.

Baca Juga: Lindungi Perangkat, Desa Sukowati Gresik Gelar Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

Sedangkan Dhawam, dalam diskusi itu mengajak para peserta turut memiliki sense of belonging (rasa memiliki) terhadap siwalan atau legen yang menjadi komoditas utama di kampung Shoberoh. "Langkah ini agar bisa semakin gila dalam berkarya, demi menjunjung tinggi kearifan lokal," katanya.

Ia kemudian mencontohkan, Wisata Gosari (Wagos) Ujungpangkah. Awalnya, dimulai dari pemuda Gosari yang ingin menciptakan wisata unggulan di desanya. Hingga akhirnya, saat ini Wagos bisa terkenal.

"Memang butuh perjuangan dan kesabaran, agar kita bisa membuktikan ke pemerintah setempat," ungkap Dhawam menceritakan pengalamannya mengelola Wagos dari nol.

Baca Juga: Pemdes Pelemwatu Gresik Bangun Lumbung Pangan

Sementara Nidhom memberikan saran untuk Kartar Shoberoh agar bertahap dalam mengembangkan potensi desa.

Menurut dia, banyak peluang dalam mencari modal dari berbagai elemen dari bawah sampai ke kementerian. Ia lantas mencontohkan program WMP dari Kemenpora RI.

"MGN siap mendukung dalam pengembangan legen asli Shoberoh,  sebab sangat berpotensi, produk-produk yang sudah diolah bisa menjadi wisata kuliner di Kampung Legen," jelas Nidhom, diamini pengurus inti MGN lain, Zizi.

Baca Juga: Cagak Agung Gresik Jadi Percontohan Desa Berdaya di Jatim

"Semoga Kampung Shoberoh segera bisa mewujudkan Eduwisata Kampung Legen. Pemerintah harus peka akan hal pembangunan desa. Kami siap berkolaborasi berkelanjutan," timpal Dhanang, Koordinator Nasional MGN yang juga Duta Pemuda Kabupaten Gresik 2019. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO