PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Akibat merujuk pasien ibu hamil yang akan melahirkan ke RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (RSUD Smart) Pamekasan, seorang bidan di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan didemo warga setempat, Rabu (22/7/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.
Kepala Desa Palengaan Laok, H. Moh. Said membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, aksi demo tersebut sudah dapat diredam, dan pihaknya masih mengusahakan si ibu hamil agar bisa kembali dirujuk ke RSUD Smart.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
"Kami berkoordinasi dengan Forpimka Palengaan, Dinkes Pamekasan, juga pihak puskesmas dan keluarga pasien untuk merujuk kembali pasien yang mau melahirkan tersebut ke RSUD dr. H. Slamet Martodirjo," tegasnya.
Said meminta agar pihak rumah sakit tidak mendramatisir hal ini. Karena berdasarkan hasil rapid test, si ibu hamil itu dinyatakan reaktif.
"Permintaan ini untuk semua pasien ibu hamil yang harus dirujuk ke rumah sakit, seharusnya pihak rumah sakit memberitahu dengan kata-kata yang lebih baik, sehingga warga tidak panik," ujarnya.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Sepeda Santai
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 RSUD dr. H. Slamet Martodirjo Pamekasan, dr. Syaiful Hidayat mengatakan, aksi demo terhadap seorang bidan di Desa Palengaan Laok itu dipicu oleh kekhawatiran warga terhadap Covid-19.
Menurutnya, setelah pasien ibu hamil tersebut dikirim ke RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, rumah bidan itu langsung digeruduk oleh warga setempat.
"Bidannya yang didemo oleh warga. Pikiran mereka mungkin, kenapa melahirkan harus dikirim ke rumah sakit. Pandangan orang sana, mungkin kalau dikirim ke rumah sakit akan jadi Covid-19," kata Syaiful Hidayat, Kamis (23/7/2020).
Baca Juga: Meriahkan Harjad ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Pesta Batik dan Luncurkan Paket Wisata
"Jadi karena merujuk ibu hamil anak kembar yang akan melahirkan, sehingga warga mendemo bidan tersebut," tuturnya.
Dia menjelaskan, memang saat pasien ibu hamil itu dilakukan rapid test di Ruang IGD RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, hasilnya reaktif. Selepas itu, petugas medis rumah sakit berencana akan membawa ibu hamil tersebut untuk dirawat di ruang isolasi. Namun saat akan dibawa, yang bersangkutan menolak dan minta pulang malam itu juga.
"Rencana kami setelah pasien ibu hamil itu mau dirawat di ruang isolasi, akan kami lanjutkan melakukan swab. Tapi yang bersangkutan tidak mau, malah minta pulang. Ya kami pulangkan malam itu juga," ujarnya.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pj Bupati Pamekasan Buka Bazar UMKM
Sampai siang ini, berdasarkan informasi yang pihaknya peroleh, ibu hamil tersebut masih belum melahirkan. Berdasarkan pemeriksaan oleh petugas medis RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, usia kandungan ibu hamil itu sudah 40 minggu, tapi masih belum pembukaan.
"Pasien belum pembukaan dan sampai saat ini belum ada kabar ibu tersebut melahirkan," pungkasnya. (yen/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News