Senam Pernapasan bagi Mantan Pasien Covid-19 Mulai Digelar

Senam Pernapasan bagi Mantan Pasien Covid-19 Mulai Digelar Antusiasme warga yang ikut dalam senam pernapasan. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menggelar senam pernapasan untuk pertama kalinya di Taman Harmoni dan Taman PUPR, Jalan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Sabtu (25/7/).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan pelaksanaan senam pernapasan ini ditujukan kepada warga dengan kondisi tubuh yang sehat, pasien Covid-19, serta warga yang telah dinyatakan sembuh dari virus Covid-19.

“Senam ini akan kami lakukan secara rutin setiap hari Sabtu untuk semua warga. Tetapi kali ini yang terlibat adalah mantan pasien. Instruktur senamnya langsung dari perwakilan PDPI,” kata Feny, sapaan Febria Rachmanita.

Feny menjelaskan, untuk warga yang tergabung senam pada hari ini di Taman PUPR terdiri dari warga Kecamatan Gunung Anyar dan Kecamatan Rungkut. Sementara itu, untuk Taman Harmoni warga yang ikut senam yakni dari Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Mulyorejo.

"Untuk hari ini Taman Harmoni totalnya ada 50 orang dan Taman PUPR ada 50 orang, jadi total semuanya 100 orang yang ikut kali ini," papar Febria.

Selain itu, bukan hanya warga yang diajarkan senam pernapasan, tetapi nantinya pihak PDPI juga akan melatih penanggung jawab senam dalam hal ini adalah puskesmas. Tujuannya supaya setiap puskesmas dapat melakukan olahraga secara mandiri guna menjadi instruktur di berbagai wilayahnya masing-masing.

“Makanya kita minta juga untuk dilatih. Jadi dapat berlangsung di beberapa titik secara serentak, ke depan akan begitu. Misalnya Puskesmas A bisa menjadi instruktur di taman apa gitu,” urainya.

Ia menambahkan, nantinya senam pernapasan itu juga diajarkan kepada instruktur senam yang ada di Hotel Asrama Haji Sukolilo. Menurutnya, pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) juga wajib mengikuti senam tersebut.

“Pasien Hotel Asrama Haji juga bisa kita libatkan. Lalu guru senamnya kita latih. Kalau sudah benar dan diizinkan, bisa berkembang dan dikerjakan secara mandiri,” lanjut dia.

Sementara itu, Ketua Persatuan Dokter Baru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Laksmi Wulandari, Sp.P (K) mengatakan senam berdurasi satu jam ini, sebenarnya didesain untuk orang yang memiliki gangguan pernapasan dan paru-paru. Melihat virus Covid-19 yang menyerang pernapasan, maka diperlukan senam tersebut.

“Secara khusus memang itu. Tetapi untuk masyarakat umum yang ikut senam ini tidak apa-apa karena menyehatkan,” kata Laksmi Wulandari.

Tidak hanya itu, ia pun mengapresiasi antusiasme warga yang ikut dalam senam pernapasan. Berulang kali, Laksmi menyebut warga sangat bersemangat dan bergembira. (ian/rev)