SURABAYA (BangsaOnline) -Tak kunjung cairnya dana bantuan operasional sekolah (BOS) membuat sejumlah kepala sekolah di Jawa Timur resah. Padahal biasanya dana BOS sudah cair dan diterima pihak sekolah maksimal pada tanggal 5 januari setiap awal tahun anggaran. Tak pelak, kondisi ini memicu rumor kalau dana BOS dihapus oleh pemerintah Jokowi-JK.
Terkait rumor yang berkembang itu, anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Mochammad Eksan dengan tegas membantah. Namun anggota parlemen asal daerah pemilihan Jember dan Lumajang itu mengaku bisa memahami munculnya rumor dana BOS dihapus karena keterlambatan pencairan yang cukup lama. Apalagi mengingat pentingnya dana itu untuk menunjang operasional sekolah.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
“Saya banyak mendapat keluhan dari para kepala sekolah swasta tentang belum cairnya dana BOS. Mereka resah adanya rumor penghapusan dana BOS. Kepada mereka saya sampaikan, bahwa rumor dana BOS dihapus itu tidak benar. Karena itu, saya minta para kepala sekolah agar tenang dan tak perlu resah. Justru informasi yang saya dapat dana BOS ditambah oleh pemerintah,” tutur politisi berlatar dosen ini, Senin (19/1).
Politisi Partai NasDem yang akrab disapa Eksan itu membeberkan, pemerintah telah mengalokasi dana BOS. Bahkan, dana Bos 2015 jumlahnya meningkat. SD naik menjadi 800 ribu, sementara SMP naik menjadi 1 juta.
Sedangkan pencairan dana BOS per-3 bulan sekali. Yaitu: Tahap 1 Januari-Maret, tahap 2 April-Juni, Tahap 3 Juli-September, dan Tahap 4 Oktober-Desember. Alur pencairan dana Bos dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Provinsi, dan dari Kas Umum Propinsi ke rekening sekolah masing-masing.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
“Saat ini yang terpenting pemerintah pusat khususnya Tim BOS pusat yakni Mendikbud, Mendagri dan Menkeu harus segera mencairkan dana BOS. Mereka tak boleh berlama-lama menahan pencairan. Dana BOS Itu penting untuk menunjang sekolah membentuk siswa di era persaingan masyarakat ekonomi Asean (MEA),” imbuh pria yang masuk bursa calon Bupati Jember itu.
Terpisah, Kepala Diknas Propinsi Jawa Timur, M. Harun menyampaikan dana Bos memang belum turun dari Kementerian. Sehingga, Diknas Propinsi Jawa Timur masih menunggu. Menurut Harun bila sudah turun, dalam waktu satu hari, transfer langsung dilakukan ke masing-masing sekolah dan semua piranti sudah siap melaksanakan tugas tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News