JEMBER, BANGSAONLINE.com - Hasil survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Jember, menunjukkan angka merah. Hasil survei ini dipublikasikan oleh LSI Denny JA, Selasa (28/7/2020).
Menurut salah seorang peneliti dari LSI Denny JA, Rully Akbar, pihaknya sangat tertarik untuk melakukan survei penanganan Covid-19 di Kabupaten Jember.
Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan
"Ketertarikan kami melakukan survei di Jember karena kami melihat untuk anggaran penanganan Covid-19, kemungkinan satu-satunya kabupaten yang anggarannya mencapai angka Rp 479 miliar dan ini terbesar se-Indonesia," ungkapnya, Selasa (28/7/2020).
Dia menerangkan hasil survei, LSI memberikan angka merah atau 5 poin rapor merah. Salah satunya, sekitar 50 persen masyarakat merasa tidak pernah mendapat bantuan dari pemkab, sehingga kondisi perekonomiannya semakin buruk.
"Ada sekitar 70 persen masyarakat yang khawatir akan terdampak Covid-19, serta tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemkab Jember di bawah 50 persen. Kami khawatir bantuan yang digelontorkan oleh pemkab ternyata tidak tepat sasaran," ujarnya.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember
"Terkait hasil survei penanganan Covid-19 yang kami lakukan di Jember, kami memberikan rapor merah. Kinerja pemkab dalam hal penanganan Covid-19 kurang bagus," sambungnya.
Lebih lanjut, Rully menjelaskan, tingkat keberhasilan pemerintah ketika kepuasan masyarakat mencapai angka kisaran 70 persen.
"Jika ternyata kepuasan masyarakat Jember di bawah 50 persen, maka sebenarnya patut dipertanyakan efektivitas besarnya anggaran dalam penanganan Covid-19 di Jember," tukasnya. (yud/zar)
Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News