KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Status Kota Batu yang sebelumnya sudah oranye, kini kembali berstatus zona merah Covid-19. Salah satu penyebabnya, yakni adanya penurunan kasus probable dari puncak kasus belum mencapai 50 persen.
"Saat ini penurunan kasus probable masih mencapai 26 persen. Ditambah adanya kenaikan jumlah kematian kasus confirm," ujar M. Chori, Jubir Gugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, Minggu (2/8/2020).
Baca Juga: Gelar Sosialisasi Pemungutan, Hitung dan Rekapitulasi Suara, Ini Harapan KPU Kota Batu
Selain karena penurunan kasus probable yang masih 26 persen dan kenaikan jumlah kematian akibat confirm positif Covid-19, status zona merah Kota Batu juga diakibatkan positif rate yang masih jauh lebih tinggi dari target yang seharusnya 5 persen.
Hingga saat ini, jumlah pasien confirm positif di Kota Batu sebanyak 170 orang. Pasien yang sembuh 142 orang, meninggal 11 orang, dirawat di RS 6 orang, isolasi mandiri di rumah 6 orang, dan isolasi di shelter 5 orang.
Bersama Kota Batu, ada 8 daerah lainnya di Jatim yang juga masuk zona merah, yakni Kota Pasuruan, Kota Malang, Jombang, Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Kabupaten serta Kota Mojokerto.
Baca Juga: Beberkan Manfaat Car Free Day, Pj Wali Kota Batu Borong Dagangan UMKM untuk Panti Asuhan
Kendati zona merah, hampir semua tempat wisata di Kota Batu sudah beroperasi kembali, termasuk hotel, dan restoran. Saat ini, masa transisi New Normal telah masuk dalam fase ke-IV. Segala kegiatan yang mengundang banyak orang hanya dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan, seperti pernikahan, khitanan, dan lainnya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Disinggung tentang kematian akibat Covid-19 yang disertai dengan komorbid diabetes dan hipertensi, M. Chori mengakui bahwa pola di Kota Batu hampir sama dengan di Jawa Timur. Prevalensi hipertensi di Kota Batu menurut riset kesehatan dasar tahun 2013 mencapai hampir 30-an persen. Demikian juga dengan Diabetes Melitus (DM). (asa/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News