New Normal, Pelaku Kesenian Tradisional Jaran Thik Ponorogo Pentas dengan Protokol Kesehatan

New Normal, Pelaku Kesenian Tradisional Jaran Thik Ponorogo Pentas dengan Protokol Kesehatan Lisdyarita saat menghadiri pertunjukan perdana kesenian Jaran Thik Ponorogo.

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo memberlakukan new normal di tengah pandemi Covid-19, semangat pelaku seni budaya tradisional di Ponorogo kembali bergelora.

Kesenian budaya tradisional yang tergabung dalam Ikatan Seni Jaran Thik Ponorogo (ISJTP) di bawah naungan Lisdyarita, langsung kembali menggelar pertunjukan perdananya di gedung , Minggu (2/8/2020).

Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari

Lisdyarita, sosok pengusaha wanita yang digadang-gadang akan maju dalam Pilbup Ponorogo 2020 mengucapkan rasa syukurnya. "Alhamdulillah setelah kurun waktu 5 bulan lebih, akhirnya tradisional Jaran Thik di Ponorogo kembali eksis lagi meskipun di tengah pandemi Covid-19 ini," ucapnya.

Dalam pertunjukan perdana tradisional Jaran Thik ini, para pemain yang pentas tetap menjaga protokol kesehatan, yakni tetap menggunakan APD. "Sama halnya dengan para penonton yang hadir saat ini, bisa kita lihat masyarakat yang hadir tetap memakai masker dan jaga jarak," terangnya.

Menurutnya, pementasan Jaran Thik di momen ini sekaligus merupakan salah satu cara menyosialisasikan kepada masyarakat supaya tetap memerhatikan protokol kesehatan dan menjaga jarak.

Baca Juga: Tinjau Banjir Ponorogo, Pj Gubernur Adhy Fokuskan Evakuasi Warga dan Perbaikan Tanggul Jebol

"Dan ini merupakan sebuah contoh agar nanti para seniman atau pelaku seni budaya tradisional baik di dalam ruangan atau di luar ruangan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mudah-mudahan penampilan perdana budaya tradisional jaran thik ini bisa membantu untuk menghibur masyarakat Ponorogo," harapnya.

Selain tradisional reyog, Lisdyarita mengungkapkan akan kecintaannya terhadap budaya tradisional seperti Jaran Thik dan lainnya. "Karena mempunyai nilai lebih untuk mendongkrak wisata dan menjadi ikon Kabupaten Ponorogo agar lebih dikenal masyarakat luas, baik nasional atau international," pungkasnya. (nov/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO