SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pasar Induk Modern Agrobis Puspa Agro yang dibangun pada 2008 ini pernah digadang-gadang sebagai pasar terbesar hasil pertanian di Jawa Timur. Puspa Agro terletak di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Namun kondisinya ternyata sungguh memperihatinkan. Dari pantauan bangsaonline.com banyak ruko yang tutup dan dibiarkan tak terawat. Dari sekian ruko hanya bisa dihitung jari yang buka. Itu pun hanya dibuka sekadarnya.
Baca Juga: Hadiri Pengukuhan Rektor UTM Sebagai Guru Besar, Khofifah Ucapkan Selamat dan Sampaikan Apresiasinya
"Saya menyewa ruko di sini sudah setahun ini mas. Sepi, ya gini ini mas. Tapi sepi gak sepi ya kita bayar setiap bulannya mas," ujar Bu Ani dan Pak Iksan, penjual warung nasi kepada bangsaonline.com, Rabu (12/8/2020).
Kondisi memprihatinkan ini diperparah minimnya lampu penerangan jalan. Belum lagi rumput ilalang yang tumbuh liar dan tak terawat. Begitu juga sampah bekas kardus botol berserakan. Ditambah lapak pedagang liar yang meletakkan rombong disembarang tempat, menambah kesemrawutan pemandangan area Puspa Agro.
Baca Juga: Respons Dampak Banjir Jember, BPBD Jatim dan OPD Tinjau Wilayah Terdampak dan Salurkan Bantuan
(Ilalang tumbuh liar di beberapa tempat di lingkungan Pasar Induk Modern Agrobis Puspa Agro di Jalan Raya Sawunggaling No. 177 - 183, Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Foto ini diambil hari ini, Rabu (12/8/2020). foto: nanang farchrurrozi/ bangsaonline.com)
"Entah pengelolaannya ini bagaimana mas. Kalau malam selepas isya' banyak yang duduk-duduk berpasangan-pasangan, pacaran di tempat gelap. Ya maksiat gitu lo," cerita Bu Ani diiyakan suaminya yang duduk di sampingnya.
"Apalagi di depan ini, ada rusun yang banyak dihuni warga negara asing yang seringkali dengan wanita-wanita lokal, pacaran. Mereka juga dagang kendaraan di seputaran Puspa Agro, malah ada yang sudah menikah. Wes pokok e gak jelas lah mas Puspa Agro ini," tuturnya.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
(Ruko banyak yang tutup di lingkungan Pasar Induk modern agrobis Puspa Agro di Jalan Raya Sawunggaling No. 177 - 183, Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Foto ini diambil hari ini, Rabu (12/8/2020). foto: nanang farchrurrozi/ bangsaonline.com)
Bu Ani dan Pak Iksan adalah suami istri yang yang berasal dari Gayungsari Surabaya. Mereka menyewa ruko dan dipakai membuka warung nasi. Setiap hari membuka warungnya dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Dan dari warung nasinya itu, penghasilan yang didapatnya pun tak tentu.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
"Pernah kami sehari hanya dapat 29 ribu mas, pandemi atau tidak sama saja. Ya kadang 300 ribu. Itu pun dari para sopir truk yang mampir istirahat dan makan minum," katanya.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.COM, Puspa Agro mencuat setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta pada Senin, 10 Agustus 2020. Salah satu yang dibahas adalah terkait rencana pembangunan akses tol (interchange) menuju Pasar Induk Puspa Agro di Kabupaten Sidoarjo.
Gubernur Khofifah berencana membenahi Puspa Agro secara komprehensif. Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu bahkan telah mengunjungi sekaligus mempelajari pusat distribusi atau pasar induk pertanian terbaik di Asean yaitu di Negara Taiwan. Kunjungan Gubernur Khofifah ke Taiwan itu dilakukan sebelum dilantik, tepatnya pertengahan Januari 2018. (nf)
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News