KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Rencana PKB mencalonkan mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Pasuruan 2020, mendapat penolakan keras dari empat pengurus anak cabang (PAC) hingga pengurus ranting se-Kota Pasuruan. Mereka kompak menolak Gus Ipul, karena sebelumnya DPC PKB sudah menyetorkan empat nama kandidat yang akan diusung sebagai calon wali kota.
Penolakan tersebut dilakukan secara terang-terangan. Bahkan para pengurus dengan membuat surat pernyataan bermaterai dan stempel PAC, kompak mendatangi kantor DPW PKB Jatim di Surabaya, Kamis (13/8) siang. Mereka menolak lantaran Gus Ipul tak ikut dalam proses penjaringan calon di DPC PKB Kota Pasuruan.
Baca Juga: Dion Bantah Tudingan SGI yang Sebut PKB Pasuruan Jadi Dalang Pemecatan Gus Irsyad
Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Kota Pasuruan, Ustadz Nawawi, mengatakan proses penjaringan yang dilaksanakan partai hanya menghasilkan 4 nama, yakni Abdullah Junaedi, Mahfud, Nawawi yang ketiganya merupakan kader internal, dan Ismail Nachu non kader. ”Nama mereka sudah diusulkan ke DPP,” katanya.
Namun, kata dia, 4 nama yang diusulkan ke DPP tersebtu tak mendapatkan rekomendasi.
”Kami ingin 4 nama itu harus proses organisasi. Yakni diproses oleh DPW dan DPP secara maksimal. Keberadaan Gus Ipul menjadi salah satu wacana yang diusung PKB itu membuat kader bereaksi,” tutur Nawawi.
Baca Juga: PKB Kabupaten Pasuruan Umumkan Survei LSI Paslon MUDAH, Unggul di Angka 49,9 Persen
Sedangkan Ketua PAC Bugulkidul, Abdurokhman, menyampaikan pengurus PAC dan seluruh ranting sudah mensosialisasikan 4 kandidat itu ke warga PKB. Bahkan para calon sudah menjalin komunikasi dengan warga. ”Jika DPP mencalonkan nama lain, saya khawatir mesin partai terlambat panas,” paparnya.
Menurut dia, selama ini keempat kandidat calon diinstruksikan oleh DPC agar menyosialisasikan diri ke masyarakat. ”Ketika nanti muncul Gus Ipul, yang semula tidak ada di dalam usulan, yang kami khawatirkan masyarakat kebingungan. Kemarin disuruh 4 orang itu dipilih, sekarang muncul nama lain,” ujar Rokhman.
"Kalau Gus Ipul dipaksakan, startnya sudah lambat. Karena itu, DPP PKB harusnya memilih 1 dari 4 nama yang sudah ada. Jika memaksa nama lain yang tidak sesuai aspirasi arus bawah, bisa saja calon yang dipaksakan ini kalah,” ungkap dia.
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih
Ia berharap DPP PKB bisa mengusung calon yang didukung arus bawah. ”Kalau tak laku dijual di Kota Pasuruan, ngapain harus dipaksakan. Sementara Gus Ipul adalah orang kabupaten. Karena itu kami menolak pencalonan Gus Ipul di PKB Kota Pasuruan,” tegas Rokhman.
Senada, Ketua PAC Panggungrejo, Yudi Riswandono, mengaku jika dirinya dan pengurus ranting terkejut begitu nama Gus Ipul muncul sebagai figur yang akan mendapatkan rekom dari PKB di Pilwali Pasuruan 2020. ”Jika DPP tetap memilih Gus Ipul, kami khawatir mesin partai tidak bekerja,” terangnya.
”Bahkan saya pernah ngomong ke ranting, anda semua tidak bisa disalahkan kalau seandainya terjadi kekalahan. Kita tidak bertanggung jawab kalau dipaksakan Gus Ipul,” jelasnya.
Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih
Ia menegaskan, protes rencana pencalonan Gus Ipul ini disepakati seluruh PAC dan ranting. ”Seluruh PAC dan ranting sudah menandatangani penolakan yang telah dikirimkan bersama surat pernyataan yang disampaikan ke DPW PKB. Kalau dipaksakan Gus Ipul, bisa saja mesin partai tak akan berjalan,” imbuh Yudi. (afa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News