TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sejak diberlakukan uji coba new normal, jumlah pasien corona di Kabupaten Tuban semakin meningkat.
Bupati Tuban H Fathul Huda kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (23/8) mengakui jika angka Covid-19 terus meningkat sejak diberlakukan uji coba new normal. Berdasarkan temuan pemkab, pasien meningkat karena masyarakat masih abai menerapkan protokol kesehatan. Terutama pemakaian masker yang belum sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat.
Baca Juga: R-APBD 2025 Disepakati, Infrastruktur hingga Kesehatan Jadi Fokus Utama DPRD dan Pemkab Tuban
"Masyarakat kebanyakan masih abai menggunakan masker. Kalau wilayah kota, pemakaian masker sudah lumayan. Akan tetapi, di wilayah atau kecamatan pinggiran masih ditemukan masyarakat yang tidak menggunakan masker," beber Bupati Huda.
Menurutnya, selain abai pakai masker, masyarakat juga ada yang tidak percaya adanya pandemi virus Corona. Hal itu dibuktikan adanya warga di Kecamatan Kerek yang memaksa keluarganya untuk dibawa pulang. Padahal, status pasien tersebut reaktif dan hingga akhirnya satu keluarga ada yang meninggal.
"Masyarakat harus tahu ini. Makanya saat ini saya sudah instruksikan kepada dinkes dan rumah sakit di Tuban agar bertindak tegas jika ada pasien yang memaksa pulang tapi statusnya reaktif," beber bupati yang juga kader NU Tuban ini.
Baca Juga: Pemkab Tuban Apresiasi Program CSR Inovatif Si Pandu dan Desi yang Diusung PLN Nusantara Power
Fathul Huda berpesan agar masyarakat menaati protokol kesehatan Covid-19. Menurutnya, pandemi virus corona harus dilawan bersama-sama agar Tuban menjadi zona hijau. Jika sudah zona aman, maka bisa secepatnya menjadi hidup normal.
"Kami juga akan mengevaluasi terkait uji coba new normal yang sudah berlaku ini," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, Endah Nurul Komariyah membenarkan, jika jumlah pasien Covid-19 terus meningkat di saat pemberlakukan new normal.
Baca Juga: Bawaslu Tuban Hentikan Perkara Penyaluran BPNTD Bertuliskan "Mbangun Deso Noto Kuto"
Menurutnya, kata new normal ternyata disalahartikan oleh masyarakat. Pemberlakukan new normal bukan berarti mengabaikan penerapat protokol kesehatan Covid-19. Namun, faktanya masih benyak masyarakat yang tidak mentaati protokol kesenatan.
"Bahkan, dianggap sudah tidak ada pandemi Covid-19. Ya, ini yang salah mengartikan kebijakan new normal," jelas Endah sapaan akrabnya.
Kata dia, istilah new normal tersebut diartikan setiap aktivitas baik di rumah maupun di luar harus memakai masker, rajin cuci tangan, dan upayakan jaga jarak. "Faktanya, hal itu masih diabaikan oleh sebagian masyarakat," timpalnya.
Baca Juga: Perketat Pengawasan Pangan Segar, Pemkab Tuban Dapat Penghargaan dari Badan Pangan Nasional
Endah membeberkan, sesuai update terbaru jumlah suspek ada 19 orang. Sedangkan, secara komulatif pasien covid-19 berjumlah 303 orang. Rinciannya, pasien dirawat 43 orang, 40 meninggal dunia dan sembuh sebanyak 220 orang. (gun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News