PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Guna mengembangkan kualitas dan melestarikan budaya kesenian Reyog Ponorogo, khususnya bagi pelaku seni singo barong atau pembarong, Yayasan Reyog Ponorogo menggelar pendidikan dan pelatihan pembarong selama 2 hari, yakni dari 27-28 Agustus 2020 di Gedung Padepokan Reyog Jalan Pramuka 19A Ponorogo.
Budi Warsito, Ketua Yayasan Reyog Ponorogo menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 119 pembarong. Rinciannya, dari pihak kecamatan se-Kabupaten Ponorogo sebanyak 21 orang, dan sisanya 98 orang secara mandiri dengan usia 15 sampai 35 tahun.
Baca Juga: Reog Ponorogo Resmi Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Bangga
Diakuinya, kegiatan ini dilaksanakan baru pertama kali. Ia menjelaskan bahwa dalam meningkatkan kualitas seni reyog, ada 3 unsur di dalamnya, yakni wirogo, wiromo, wiroso. Kalau semuanya itu bisa menyatu, akan lebih menghayati dan mengekspresikan gerak tari dan perannya.
"Sehingga tupoksi dari Yayasan Reyog Ponorogo ini adalah melestarikan dan mengembangkan, dengan kebijakan pengurus di tahun ini adalah diklat pembarong, bukan workshop," ujarnya, Kamis (27/8/2020).
"Dan nanti peserta yang mengikuti diklat memperoleh sertifikat dengan standar yang telah ditentukan, di antaranya ada standar C dasar, standar B madya, dan standar A terampil," sambungnya.
Baca Juga: Tim Seni Reog Barongan dari UTM Tampil Atraktif di Malaysia
"Sehingga di era sertifikasi yang harus ditempuh secara teori dan praktik, dengan mentransfer ilmu ini selain mengandalkan otot juga gerak tari ukel yang merupakan pakem dari pembarong. Dan semoga dapat bermanfaat bagi pelaku seni singo barong atau pembarong di Ponorogo," tukasnya. (nov/rd/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News