SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Taman Mozaik dan Sentra Wisata Kuliner (SWK) Wiyung sekaligus, Sabtu (29/8). Peresmian dua tempat instagramable di Kota Pahlawan ini karena keduanya berada di Jalan Wiyung, Kecamatan Wiyung.
Peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan dilanjutkan dengan potong tumpeng tersebut juga disaksikan secara virtual oleh tamu undangan yang digelar di tempat berbeda, yakni di Sentra Wisata Kuliner Wiyung.
Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Nekat Percobaan Bunuh Diri
Dalam sambutannya, Wali Kota Risma mengungkapkan, peresmian Taman Mozaik ini sebenarnya dibangun untuk menjadi taman kota. Di mana masyarakat dapat berkumpul beraktivitas, olahraga, atau bermain di spot yang instagramable itu. Sehingga ia memastikan taman tersebut harus selalu bersih dan indah.
“Agar semua warga dari berbagai lapisan masyarakat dapat bertemu dalam satu tempat. Kemudian terjadilah komunikasi yang baik antar warga,” kata Risma di sela sambutannya.
Selain itu, nantinya akses taman yang baru saja diresmikan tidak hanya satu akses pintu masuk saja. Melainkan akan membongkar tembok yang menjadi sekat. Nantinya ada beberapa akses jalan untuk masuk ke Taman Mozaik.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Tidak hanya itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menjelaskan, luas lahan sebesar 5.150 meter persegi itu belum digunakan semuanya. Oleh karena itu, lahan-lahan yang kosong tersebut akan dipergunakan untuk menjaga ketahanan pangan, ditanami berbagai tanaman.
“Ini tidak sampai 2.000 meter persegi. Sementara yang masih kosong itu kita gunakan untuk menanam. Karena Covid-19, maka kami tanam tanaman untuk ketahanan pangan,” jelasnya.
Presiden UCLG Aspac ini menceritakan filosofi mengapa diberi nama Mozaik. Awalnya ia memiliki ide ingin membuat taman yang ada pantulan sinar yang warnanya bermacam-macam. “Jadi berawal dari itu, sekarang di mal-mal menggunakan seperti itu juga kan dengan teknologi modern,” ungkap Risma.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Berbeda dengan SWK Wiyung, Risma menceritakan berawal saat dirinya melihat banyak penjual makanan yang tak memiliki lahan. Kemudian, ia melihat bangunan yang kala itu adalah rumah dinas lurah yang sudah tidak lagi digunakan.
“Dulu ada rumah dinas lurah, terus sayang tidak ditempati. Sementara pedagang kaki lima ada di luar kan kasihan. Kita masukkan akhirnya. Kalau SWK pertama sebenarnya ya Wiyung itu,” kenangnya.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan Taman Mozaik dan SWK Wiyung merupakan tempat yang saat ini dinilai cukup instagramable di Kota Surabaya. Buktinya, saat belum diresmikan untuk Taman Mozaik ini sudah banyak didatangi oleh masyarakat untuk berswafoto.
“Banyak masuk instagram taman ini. Bahkan ada yang menyebutkan ini adalah salah satu tempat foto terbaik di Surabaya,” kata Eri Cahyadi.
Ia juga menjelaskan untuk SWK Wiyung, akan digunakan sebagai SWK percontohan di Kota Pahlawan. Sebab dibandingkan dengan model SWK yang lain, tempat tersebut dinilai lebih instagramable, meskipun masing-masing SWK memiliki bentuk dan model yang berbeda.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
“Yang bentuknya seperti ini kan pertama kali. Jadi kan di SWK nanti tidak hanya sebagai tempat makan. Tetapi juga tempat untuk foto, itu aja sebenarnya. Insya Allah kita akan tata dan percantik lagi,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, hadir pula jajaran Forkopimda Kota Surabaya, yakni Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum, Danrem 084/Bhaskara Jaya. Kemudian jajaran Pemkot Surabaya yakni Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan, para asisten, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga camat dan lurah setempat. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News