KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Di Kabupaten Kediri ada sungai yang mengalir deras dan jernih di bawah tanah. Aliran sungai di bawah tanah itu, orang menyebutnya sebagai Gua Surowono.
Gua yang terletak di Dusun Surowono, Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri itu, merupakan lorong bawah tanah yang bercabang-cabang. Di dalamnya mengalir sebuah sungai yang airnya sangat jernih.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Gua Surowono ini, konon merupakan sistem kanal, bagian dari Candi Surowono, yang telah ada sejak zaman Kerajaan Kediri.
Samsul Ma'arif (65), juru pelihara (jupel) Gua Surowono menjelaskan, bahwa selama pamdemi Covid-19 ini, gua memang ditutup untuk umum sesuai anjuran Pemerintah. Tapi masih saja ada beberapa orang yang datang untuk keperluan lain, misalnya hanya untuk sekadar membasuh muka.
Menurut Samsul, berdasarkan cerita yang berkembang, gua ini ditemukan oleh orang pertama yang datang ke Desa Canggu pada tahun 1820 - 1830. Sebelum tahun itu, menurut Samsul, Desa Canggu ini masih berupa hutan belantara.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
"Ketika hutan dibabat untuk pemukiman, gua ini sudah ada. Di dalam gua terdapat lorong-lorong yang terdapat aliran, bisa dikatakan sungai di bawah tanah. Salah satu keturunan orang yang membuka Hutan Canggu sampai saat ini masih hidup, yaitu Ibu Hj. Tun," kata Samsul Ma'arif, Rabu (2/9).
Menurut Samsul, selain terdapat gua, di Dusun Surowono ini juga terdapat candi yang menjadi pendharmaan Bhre Wengker, yaitu Candi Surowono sebagai peninggalan Majapahit, juga menyimpan jejak sejarah Panjalu/Kediri.
"Pintu masuk pertama gua Surowono ini berada di tanah milik perorangan, yaitu milik mertua saya. Bisa saja dikelola oleh Pemerintah, asal ada perjanjian yang jelas," pungkas Saiful. (uji/rev)
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News