SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasinal BKKBN (BKKBN) Provinsi Jatim menggalakkan Program Bangga Kencana bagi Penyuluh KB di Kantor Dinas Sosial dan P3A2KB Kota Malang, Rabu (16/9). Hal ini bertujuan untuk mengatasi risiko kehamilan di masa pandemi Covid-19.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd mengatakan bahwa angka kehamilan di Jatim menujukkan tren fluktuatif. Contohnya dari data bulan Februari ke Maret 2020, angka kehamilan terlihat naik mencapai 0,09 persen, dari 229,667 kehamilan menjadi 232,287 kehamilan.
Baca Juga: Pesan Bupati Lamongan di Puncak Harganas ke-31
"Sebaliknya, angka justru turun 0,03 persen di bulan berikutnya menjadi 227,260 kehamilan. Namun secara keseluruhan, data cenderung meningkat. Untuk itu dengan melihat data tersebut dapat dipastikan angka kehamilan di Jatim naik turun," kata Teguh.
Ia menjelaskan, peningkatan angka kehamilan terjadi selama pandemi Covid-19 tidak hanya disebabkan karena masyarakat lebih sering berada di rumah atau WFH. Namun, naiknya angka kehamilan terjadi karena berhenti beroperasinya sebagian fasilitas kesehatan (faskes) untuk melayani suntik KB maupun pemasangan alat kontrasepsi.
"Jika sebagian faskes menghentikan layanan KB, dapat dipastikan angka kehamilan akan meningkat. Untuk itu, saya mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan pil KB dan kondom sebagai cara alternatifnya," jelasnya.
Baca Juga: Harapan Adhy Karyono saat Jawa Timur Jadi Provinsi Pertama Diluncurkannya Aplikasi Population Clock
Teguh berpesan kepada Penyuluh KB agar gencar dan aktif dalam memberikan advokasi kepada masyarakat terkait dengan bahaya dan risiko kehamilan di masa pandemi Covid-19. "Saya yakin jika Penyuluh KB gencar memberikan advokasi kepada masyarakat maka tingkat kehamilan di Jatim dapat distabilkan," pesannya.
Sementara Kepala Dinas Sosial dan P3A2KB Kota Malang Dra. Penny Indriani, M.M. menuturkan, saat ini di Kota Malang terdapat 41 orang Penyuluh KB yang tersebar di 5 kecamatan. Di mana dalam setiap kecamatan tersebut terdapat 1 Balai Penyuluhan.
Menurutnya, dengan 41 Penyuluh KB ini, pihaknya akan memaksimalkan peran Penyuluh KB di masyarakat. "Kita akan terus berkoordinasi dengan BKKBN Jatim. Tujuannya agar Penyuluh KB dapat berjalan efektif di masyarakat," tuturnya.
Baca Juga: Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BKKBN Jatim juga memberikan tanda penghargaan Satya Lencana kepada 5 Penyuluh KB. Ia berharap dengan penghargaan tersebut bisa memacu semangat para penyuluh KB dalam menyerukan Program Bangga Kencana di Jawa Timur. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News